INDOPOLITIKA.COM – Polri belum berencana tambah waktu bagi Satgas Tinombala untuk buru kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Meski begitu, polri akan tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Sementara ini kami masih gunakan waktu yang ada. Perpanjangan nanti kami lihat, kekuatan (jumlah personel) belum ada penambahan, tapi kewaspadaan ditingkatkan,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Senin (16/12/2019).

Asep menuturkan tidak mudah mengejar kelompok MIT disana. Sebab situasi geografis dan blank spot area sulit dijangkau.

Meski demikian, Polisi akan tetap mengejar. “Prinsipnya pengejaran terhadap kelompok ali kalora ini tetap dilakukan. Jadi bukan kendala tapi lebih ke tantangan karena setiap medan berbeda-beda,” kata dia.

Diketahui, 4 Oktober 2019 merupakan terakhir kali perpanjangan Satgas Tinombala, mereka bertugas hingga 31 Desember nanti. Baku tembak dua pihak itu kembali terjadi pada Jumat (13/12), sekitar pukul 12.30 WITA, usai salat Jumat.

Peristiwa itu di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sekitar 50 meter dari Pos Sekat Alfa 16, lima orang MIT menyerang anggota dan warga yang selesai salat Jumat.

Usai penyerangan, terduga pelaku berpencar. Tiga orang ke arah SD Salubanga dan dua orang ke arah belakang musala. Kemudian terduga pelaku kembali menembak ke arah Pos Sekat Alfa 16 dan sempat menyandera warga serta anggota pos, namun anggota pos berhasil melarikan diri.

Sekitar pukul 13.30 WITA satu regu polisi menyambangi lokasi untuk menanggulangi perkara. Kini polisi masih mengejar kelompok itu.

Maret lalu, Satgas Tinombala menembak anggota MIT hingga tewas. Korban tewas atas nama Alhaji Daeng Simamang alias Alhaji Kaliki alias Ibrahim, Andi Muhammad Fadli alias Andi Abdullah alias Abdul Rahman alias Fadel dan Alkindi Mutaqien alias Alqindi alias Muaz. Nama terakhir diketahui memiliki hubungan dengan almarhum terduga teroris, Imam Samudra.[ab]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com