INDOPOLITIKA.COM – Jabatan Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Tangsel berpindah tangan dari anggota DPRD Tangsel Fraksi PKS, Siti Chadijah kepada anggota DPRD Tangsel dari Fraksi Gerindra, Mulyanah Anwar.

Dengan ditunjukanya Mulyanah Anwar menjadi Ketua Umum KPPI Tangsel, ia langsung menargetkan tercapainya 40 persen keterwakilan perempuan di DPRD Tangsel.

“Kita sekarang, Alhamdulillah, di Tangsel ini ada peningkatan politis perempuannya dibandingkan periode sebelumnya. Ya mudah-mudahan di Pemilu 2024 mendatang bisa mencapai 40 persen. Indikatornya itu tadi, KPPI Tangsel selalu aktif dalam perayaan hari besar yang berkaitan dengan perempuan,” tandas Mulyanah dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).

Saat ini jumlah politisi perempuan di DPRD Tangsel sebanyak 14 orang, jumlah tersebut dianggap masih kurang untuk mewakili aspiriasi perempuan di Kota Tangsel.

Sehingga kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Tangsel terus berusaha untuk mengajak para kaum perempuan aktif terlibat dalam politik.

Untuk itu, Mulyanah mempunyai strategi untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di DPRD Tangsel salah satunya yakni, dengan merekrut dan mengajak kaum Hawa Kota Tangsel bergabung dengan partai politik (Parpol).

“Masing-masing partai, terserah saja pilihannya mau partai manapun. Karena perempuan harus bisa ikut berpartisipasi dalam partai,” terangnya.

Anggota Komisi l DPRD Kota Tangsel ini menyebutkan, program yang diberikan kepada perempuan-perempuan di Kota Tangsel seperti pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas politik perempuan yang ada di Tangsel.

“Salah satunya itu, kita bekerjasama dengan dinas yang ada di Tangsel. Dan itu pernah kita laksanakan. Sekarang kita mulai ajak teman-teman untuk gabung ke KPPI Tangsel,” jelas Mulyanah.

Sementara itu, Ketua KPPI Provinsi Banten, Encop Sopia saat memimpin prosesi peralihan masa pimpinan KPPI Kota Tangsel mengatakan, organisasi perempuan dari lintas Parpol di Kota Tangsel itu, menjadi pilot project tentang keberhasilan kaum perempuan dalam perpolitikan yang ada di Indonesia.

“Se-Indonesia ini, Tangsel diurutan kedua yang legislatornya 30 persen di isi perempuan. Dengan sudah tercapainya kuota 30 persen kaum perempuan di DPRD Tangsel ini, maka Tangsel baik program maupun anggarannya bisa semakin ramah dan pro kepada keadilan gender,” paparnya.

Dia pun berharap kaum perempuan dari lintas Parpol di Kota Tangsel, minimal jika diperlukan pada Pemilu 2024 dewan perempuannya bisa bertambah menjadi 40 persen.

“Bila perlu, kuotanya bisa bertambah menjadi 40 persen keterwakilan perempuan di DPRD Tangsel ini,” tandas Encop. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com