Indopolitika.com – Direktur Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengungkapkan posisi Partai Golongan Karya (Golkar) saat ini sangat “seksi” sebagai mitra koalisi pemerintahan selanjutnya. Karena itulah, Golkar tidak bisa dikesampingkan dalam pemerintahan selanjutnya.

“Siapapun pemerintahannya butuh Golkar untuk pemerintahan, apakah itu  Prabowo ataupun Jokowi,” kata Hanta pada diskusi politik di Jakarta, Sabtu 17 Mei 2014.

Golkar memiliki posisi tawar yang besar dalam ajang pemilu presiden tahun ini. salah satunya dengan perolehan kursi di DPR yang cukup banyak sebagai partai kedua pemenang pemilu legislatif.

“Secara kuantitas dia (Golkar) punya 91 kursi, secara kualitas partai ini sudah punya pengalaman yang matang,” tambahnya.

Karena itu guna memperkuat posisi Golkar saat ini, dia menyarankan partai berlambangkan pohon beringin itu berkoalisi sejak awal di pemilu putaran pertama. “Karena pengalaman saja kalau putaran kedua kurang efektif,” tambahnya.

Sebelumnya, Pengamat Politik Konsep Indonesia (Konsepindo) Research and Consulting Budiman mengatakan, dengan hanya selisih 18 kursi dari PDI Perjuangan, keberadaan Partai Golkar tak dapat diabaikan. Baik mengusung calon presiden sendiri atau mendukung capres lain sebagai mitra koalisi, nilai tawar Golkar tetap tinggi. Dengan perolehan itu, posisi Golkar dinilai sangat strategis terutama dalam membentuk performa pemerintahan ke depan.

“Selisih Golkar dengan PDIP minus 18 kursi, sedang dengan Gerindra unggul 18 kursi. Ini akan memengaruhi formula pemerintahan ke depan,” katanya dalam diskusi Menakar Arah Koalisi Pilpres 2014 di Jakarta Selatan, Jum’at (16/5).

Seperti diketahui, perolehan kursi Partai Golkar di pemilu legislatif 2014 terbanyak kedua setelah PDI Perjuangan, yakni 91 kursi atau 16,3 persen.  (Ind/vn)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com