INDOPOLITIKA.COM – Pengamat politik, Ujang Komarudin menilai silahturahmi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke para kiai kondang di Jawa Timur ada tujuan tertentu.

Sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024, elektabilitas Prabowo masih kalah dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Untuk itu, bertemu kiai di Jawa Timur menjadi strategi Prabowo meraih dukungan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

“Pertemuan dengan kiai Jatim itu bagian dari pergerakan Prabowo atau strategi Prabowo, atau manuver Prabowo atau silaturahmi atau apapun namanya untuk menaikkan elektabilitas Prabowo,” ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).

Diketahui, dengan bergabungnya Prabowo ke pemerintahan menjadi Menteri Pertahanan membuat ia ditinggalkan pendukung 212 dan kelompok Habib Rizieq.

“Banyak ditinggal pendukungnya kelompok 212 yang selama ini membackup di 2019 lalu sekarang lari. Banyak pendukungnya yang menyumbang dana kampanye kecewa,” katanya.

“Untuk itu strategi Prabowo bergeser mencari dukungan pihak lain, yaitu para kiai Nahdliyin khususnya kiai di Jawa Timur. Itu bagus tidak salah positif saja bagi Prabowo,” tambah Ujang.

Masih kata Ujang, apa yang dilakukan Prabowo merupakan strategi guna menutup kelemahan elektabilitasnya.

“Itu bagian strategi untuk menutup bolong-bolong elektabilitas Prabowo yang disalip oleh Ganjar dan Anies,” tandasnya.

Diketahui, Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup selama lima jam dengan belasan kiai dan ulama kondang di Jawa Timur, pada Senin (26/12/2022). [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com