INDOPOLITIKA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, Indonesia siap mengirimkan 20.000 pasukan untuk misi penjaga perdamaian di Jalur Gaza setelah para pihak mencapai kesepakatan.
“Kami percaya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan akan terus mendukung di mana pun perdamaian perlu dijaga, tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan pasukan di lapangan,” ujar Presiden Prabowo Subianto, saat berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa (23/9/2025).
“Setelah Dewan Keamanan dan Majelis Umum mengambil keputusan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putrinya ke Gaza untuk menjaga perdamaian,” tegasnya.
Pemimpin Indonesia menyerukan kepada pihak-pihak yang berkonflik di Jalur Gaza untuk menerima gencatan senjata dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri tragedi yang terjadi saat ini.
Ia menekankan bahwa kekerasan bukanlah solusi bagi konflik politik.
“karena kekerasan hanya akan melahirkan lebih banyak kekerasan,” jelasnya seraya memperingatkan bahwa dunia dapat terjerumus ke dalam “perang yang tiada habisnya dan spiral kekerasan yang meningkat”.
Presiden Prabowo menambahkan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan untuk berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian di titik-titik rawan lainnya seperti Ukraina, Sudan, atau Libya.
Hingga tahun 2024, Indonesia telah mengerahkan 2.715 pasukan dalam misi penjaga perdamaian PBB, menempati peringkat keenam di dunia dalam hal kontribusi.
Merujuk pada gelombang negara yang mengakui Negara Palestina, Presiden Prabowo mengatakan ini merupakan tanda positif, ketika “banyak kekuatan dunia terkemuka telah memilih untuk berdiri di pihak sejarah”.
Indonesia mengakui Palestina pada tahun 1988. Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal secara resmi mengakui Negara Palestina pada 21 September 2025.
Solusi Dua Negara Kunci Perdamaian Sejati
Pada sidang Majelis Umum, Prabowo menegaskan kembali bahwa solusi dua negara adalah “kunci perdamaian sejati.” Pada sidang berikutnya yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, Presiden Prabowo menambahkan bahwa Indonesia akan mengakui Israel setelah Israel mengakui Palestina.
“Kita menginginkan Palestina yang merdeka, tetapi pada saat yang sama kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel,” tegas Prabowo, seraya mengatakan bahwa kedua bangsa dapat hidup berdampingan secara damai. (Red)


Tinggalkan Balasan