INDOPOLITIKA – Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta menegaskan, premanisme harus dicabut ke akar-akarnya. Ia mendorong agar pihak terkait bisa menindak tegas gembong besar, bukan ‘bos-bos’ kecil.
“Nggak ada gunanya menangkap yang kecil-kecil kalau yang besar nggak ditangkap. Ibarat pohon ilalang, kalau hanya dipotong daunnya tapi akarnya dibiarkan, begitu musim hujan, tumbuh lagi. Akarnya itu yang harus dicabut, supaya batang dan daunnya mati,” ucap I Wayan Sudirta saat kunjungan kerja reses Komisi III DPR RI ke Padang, Sumatera Barat, belum lama ini.
Ia menyoroti persoalan premanisme yang hingga kini masih menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan ketertiban masyarakat. Menurut Sudirta, pendekatan penegakan hukum harus menyentuh aktor intelektual di balik layar, bukan hanya pelaksana lapangan.
“Saya belum melihat secara jelas sejauh mana prioritas penangkapan terhadap para gembong ini menjadi fokus. Kalau yang besar ditangkap, otomatis yang kecil-kecil ikut tumbang,” tambahnya.
Sudirta menekankan bahwa keberadaan premanisme yang tak ditindak serius dapat berdampak besar terhadap ekonomi nasional. Menurutnya, ketakutan investor terhadap situasi keamanan dapat membuat mereka hengkang, yang pada gilirannya memperburuk pengangguran dan memicu ketegangan sosial.
“Kalau preman dibiarkan, investor lari. Investor lari, tenaga kerja nganggur. Kalau nganggur, bisa timbul kerusuhan. Masa kita mau negara ini mengalami kerusuhan karena preman?” tutupnya. (Red)
Tinggalkan Balasan