INDOPOLITIKA – Presiden Amerika, Donald Trump mengatakan, Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk gencatan senjata 60 hari di Jalur Gaza dan meminta Hamas untuk menerima kesepakatan tersebut.
“Utusan saya mengadakan pertemuan yang panjang dan produktif dengan Israel hari ini mengenai Gaza. Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari. Selama periode ini, kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri pertempuran,” tulis Presiden Amerika, Donald Trump di Truth Social, pada Sleasa, 1 Juli 2025.
Presiden Amerika, Donald Trump tidak mengungkapkan isi spesifik perjanjian gencatan senjata, dan mengatakan bahwa draf lengkap akan dirilis oleh dua perantara dalam negosiasi Israel-Hamas, Mesir dan Qatar.
“Saya berharap Hamas akan menerima perjanjian ini demi kebaikan seluruh Timur Tengah, jika tidak, situasinya hanya akan bertambah buruk,” pemimpin AS itu memperingatkan.
Menurut CNN, pejabat Qatar, negara yang bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas, mengajukan proposal baru kepada kedua belah pihak pada 1 Juli, yang menyerukan gencatan senjata selama dua bulan di Gaza.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut menggambarkan proposal tersebut sebagai hasil negosiasi di balik layar selama berbulan-bulan yang dipimpin oleh Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Trump untuk Timur Tengah.
Pada tanggal 1 Juli, Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer berada di Washington untuk membahas hubungan bilateral dan masalah Timur Tengah dengan pejabat senior AS.
Dua pejabat pemerintah AS mengatakan Hamas belum menerima kesepakatan tersebut, sementara pemerintah Israel belum mengomentari informasi tersebut.
Para mediator berusaha melanjutkan pembicaraan antara Israel dan Hamas, melalui pembicaraan tidak langsung di Mesir, untuk mempersempit perbedaan. (Red)
Tinggalkan Balasan