Setelah Partai Demokrat yang heboh dengan kasus Hambalangnya, giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang gigit jari karena Presidennya Luthfi Hasan Ishaaq dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka.
“Karena itulah ini disebut tsunami bagi PKS, karena akan mempengaruhi cagub-cagub dari PKS yang mengikuti proses Pilkada. Publik akan mempertanyakannya,” ujar Burhanuddin , Rabu malam (30/1).
Di Pilkada Sumut, Gatot Pujo ditemani pasangannya dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Tengku Erry Nuradi. Sementara itu, Ahmad Heryawan yang saat ini menjadi Gubernur Jabar kembali maju di Pilkada dengan menggandeng Deddy Mizwar. Burhanuddin mengkhawatirkan para pasangan calon ini akan kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat.
“Ini kan baru pertama kali di Indonesia, di mana seorang ketua umum aktif parpol besar jadi tersangka di KPK. Akan banyak mempengaruhi nasib para kadernya,” lanjut Burhanuddin.
Ia pun mengungkapkan, nasib para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II pun tidak akan jauh berbeda malangnya. Masyarakat pun, tuturnya, akan menjadi pesimis dengan kinerja para menteri dari PKS. Adapun menteri yang berasal dari PKS adalah Menkominfo Tifatul Sembiring dan Menteri Pertanian Suswono.
“Ya tentunya akan berdampak semua. Orang kan berpikir simple dan jadi antipati,” pungkas Burhanuddin. (pnn/jbn)