INDOPOLITIKA.COM — Ade Armando, mempertanyakan sebuah poster Universitas Andalas (Unand) Padang yang membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022 melalui seleksi mandiri dari jalur penghafal Alquran (hafiz).

“Oh Jadi Menghapal Al Quran Dianggap Kemampuan yang Dibutuhkan untuk Jadi Dokter?,” tulis Ade Armando melalui akun twitternya, Sabtu (27/3/2021).

https://twitter.com/adearmando1/status/1375712677436088321

Dalam poster Unand Padang tersebut, memang tertulis “Prodi Kedokteran banyak dipilih penghafal Alquran”. Sementara untuk persyaratannya antara lain minimal hafal 20 juz yang dibuktikan dengan sertifikat dari sekolah, kampus akan melakukan tes hafalan kepada calon mahasiswa secara daring, dan calon mahasiswa bebas memilih jurusan.

Diketahui, pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021, Unand Padang menerima sebanyak 6.465 mahasiswa melalui tiga jalur, yaitu SNMPTN 1.941 orang, SBMTN 2.586 orang, dan seleksi mandiri sebnyak 1.938 orang.

Ade Armando memang kerap memprotes kebijakan penghafal Alquran diterima di perguruan tinggi melalui jalur khusus. Sebelumnya, pada 25 Juni 2019, Ade Armando melalui akun facebooknya menyatakan dirinya tidak setuju penghafal Alquran bisa diterima perguruan tinggi negeri melalui jalur khusus.

“Saya menghargai bahwa ada anak-anak muda yang bersedia menghapal Al Quran. Tapi kemampuan menghapal Al Quran tidak ada korelasinya dengan kemampuan akademik seseorang. Keunggulan para hafidz adalah mereka mampu menghapal. Itu saja. Kemampuan menghapal Al Quran bahkan tidak ada hubungannya dengan integritas moral seseorang. Karena itu tidak sepantasnya PTN yang dibiayai rakyat menerima mahasiswa tanpa ujian hanya karena ia penghapal Al Quran,” tulis Ade Armando saat itu.

[ind]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com