INDOPOLITIKA – World Economic Forum (WEF) telah mengeluarkan prediksi yang cukup mencemaskan, yakni sekitar 83 juta pekerjaan di seluruh dunia berpotensi hilang dan digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam waktu dekat.
Salah satu sektor yang diprediksi akan sangat terpengaruh oleh perkembangan AI dalam lima tahun mendatang adalah sektor desain grafis dan akuntansi.
Pekerjaan di kedua bidang ini diperkirakan akan semakin tergantikan oleh kecanggihan teknologi, yang dapat melakukan tugas-tugas tersebut secara lebih efisien dan dengan biaya yang lebih rendah.
Prediksi tersebut diungkapkan dalam laporan terbaru WEF yang berjudul ‘Future of Jobs Report 2025’. Laporan ini disusun berdasarkan hasil survei yang melibatkan 803 perusahaan dari berbagai sektor yang mempekerjakan total sekitar 11,3 juta orang di 45 ekonomi berbeda di seluruh dunia.
Survei ini bertujuan untuk memahami dampak perkembangan teknologi terhadap pasar tenaga kerja global.
Menurut data yang diperoleh dari laporan WEF kemarin, sejumlah faktor makroekonomi dan sosial, seperti kenaikan biaya hidup, ketegangan geopolitik, krisis iklim, dan perlambatan ekonomi global, semakin memperburuk kondisi pasar kerja yang sudah tertekan.
Semua faktor tersebut menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar bagi para pekerja di berbagai industri.
Dari hasil laporan tersebut, WEF juga memprediksi bahwa penciptaan lapangan kerja baru yang disebabkan oleh tren makroekonomi yang ada saat ini hanya akan mewakili sekitar 22% dari total pekerjaan yang ada saat ini.
Dengan kata lain, meskipun ada beberapa peluang baru yang tercipta, namun jumlahnya tidak cukup signifikan untuk menggantikan jumlah pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi dan AI.
Selain itu, WEF juga memperkirakan bahwa pada tahun 2027, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia akan membutuhkan lebih banyak pekerja untuk mengelola dan mengimplementasikan teknologi AI yang semakin berkembang.
Seiring dengan meningkatnya adopsi AI, pekerjaan-pekerjaan baru dalam bidang analisis data, ilmuwan data, spesialis pembelajaran mesin, serta pakar keamanan siber diperkirakan akan berkembang pesat, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 30%.
Ini menunjukkan adanya peluang besar dalam bidang teknologi, meskipun banyak pekerjaan di sektor lain yang terancam hilang.(Hny)
Tinggalkan Balasan