Mantan Kordinator Juru Bicara Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai rekonsiliasi pasca pilpres 2019 akan lebih baik jika disertakan dengan pemulangan Habib Rizieq.

Penyataan tersebut diutarakan melalui akun twitter pribadinya. “Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia,” tulis Dahnil dalam akun Twitter-nya, Jumat (5/7)

Sebenarnya kasus hukum yang menjerat Imam Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq sudah tidak ada semenjak tahun 2018. Sebab pihak kepolisian sudah menerbitkan surat pemberhentian penyidikan perkara (SP3) untuk dua kasus yang menjerat Rizieq.

Kasus pertama yakni dugaan penistaan Pancasila yang ditangani Polda Jabar. Kasus kedua yaitu dugaan chat mesum antara Rizieq dengan Firza Husein yang ditangani Mabes Polri.

Jika melihat struktur pemenangan, Habib Rizieq tidak masuk calon presiden manapun. Namun pengaruhnya cukup besar dalam mengagas Ijtima Ulama yang merekomendasikan Prabowo sebagai presiden pilihan umat. Maka tidak ada kendala berarti untuk Habib Rizieq kembali pulang.

Karena sejatinya rekonsiliasi pasca pilpres merupakan ajang pemersatuan bangsa yang terbelah karena polarisasi pilihan presiden, bukan peroarangan. Rasanya tanpa rekonsiliasi pilpres Habib Rizieq dapat pulang kapanpun. (TRA)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com