INDOPOLITIKA.COM – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengikuti rakor penanganan covid 19 bersama Gubernur Banten Wahidin Halim dan kepala daerah se-Tangerang Raya di Ruang Rapat Akhlakul Karimah Puspem Kota Tangerang, Selasa (8/2/2022).

Dalam paparannya, Zaki memaparkan terjadinya kenaikan kasus di bulan Januari dibandingkan bulan Desember. Menurut Zaki, kenaikan tersebut sangat tinggi, apalagi di awal Februari.

Hal ini dapat dilihat dari  data naiknya angka penambahan kasus positif dan Bed Occupancy Rate (BOR). Lanjut Bupati, saat ini masih aman karena tempat isolasi terkonsentrasi dan keterisian tempat tidur rumah sakit masih di bawah 50 persen.

“Memang di akhir Januari atau di awal hingga pertengahan Januari hingga saat ini mengalami kenaikan kasus yang sangat cukup signifikan di Kabupaten Tangerang. Kita tidak fokus di omicron atau Delta, tetapi yang sudah positif langsung kita isolasi atau kita rawat. Omicron ataupun Delta, mereka sama-sama positif itu perlu penanganan,” jelas Bupati Zaki.

Pada kesempatan itu, Zaki juga melaporkan bahwa Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terkonsentrasi Pemkab Tangerang saat ini sudah 93 persen lebih keterisiannya.

Sebagai antisipasinya, Pemkab juga sudah mulai mengaktifkan tempat-tempat isoter kembali di beberapa kecamatan seperti di Legok dan Cisauk.

“Dari 2 tempat isoter tersebut ada sekitar 80 tempat tidur yang bisa menampung masyarakat, terutama yang OTG atau tanpa gejala,” tegasnya.

Sedangkan, untuk capaian vaksin berdasarkan KTP, Pemkab Tangerang sudah mencapai 91 persen lebih untuk vaksin kesatu dan sekitar 65 persen lebih untuk vaksin kedua.

“Untuk vaksin ketiga/booster, capaiannya baru sekitar 2 persen. Dan untuk vaksin anak-anak sudah mencapai 70 persen lebih,” tandasnya.

“Sebetulnya kalau dari scoring, kita masih berada di kondisi zona kuning karena ketersediaan tempat tidur dan rumah sakit dan lain sebagainya ini masih cukup. Jadi dari scoring epidemiologi, kita masih berada di zona kuning untuk Kabupaten Tangerang,” jelasnya.

Bupati Zaki berharap dengan adanya pembatasan di beberapa lokasi kemudian operasi protokol kesehatan digalakkan lagi dan juga dilakukan pembelajaran jarak jauh, mudah- mudahan hal tersebut akan sedikit menekan laju pertumbuhan kasus.

“Satu sampai 2 minggu ini, mudah- mudahan sudah terlihat hasilnya dan bisa turun,” harap Zaki. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com