Ratusan Mantan Anggota NII Tangsel Berikrar Setia pada NKRI

Sejumlah mantan anggota NII kini berikrar setia kembali kepada NKRI. (Foto MPI).

INDOPOLITIKA.COM – 270 mantan anggota kelompok Negara Islam Indonesia (NII), asal Kota Tangerang Selatan, berikrar kembali setia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mereka yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, lansia hingga anak-anak itu mengenakan ikat kepala merah putih.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, mantan anggota NII yang telah berikrar kepada NKRI itu merupakan saudara sebangsa dan se-tanah air.

“Ini semua merupakan warga Kota Tangsel yang kita cintai, dan memang kita adalah warga NKRI,” kata Pilar, seusai ikrar bersama di Aula Blandongan, Kantor Wali Kota Tangsel, Senin (5/12/2022).

Sementara Direktur Pencegahan Densus 88 Polri, Brigjen Pol. Ami Prindani mengatakan, potensi radikalisme pada sejumlah daerah di tanah air termasuk tinggi. Karena itu, upaya pendekatan untuk menyadarkan para simpatisan dari kelompok radikal tersebut harus terus dilakukan.

“Masih banyak potensi radikalisme di daerah dan ini harus kita lakukan pendekatan, penggalangan karena tidak mungkin yang radikal itu kita tangkap semua, kita proses semua tidak mungkin cukup tahanan kita semua,” terang Brigjen Tubagus Ami Prindani.

Dia menegaskan, mereka yang terlibat kelompok radikalisme seperti NII, sangat perlu untuk dilakukan pendekatan dan penguatan agar kembali kepada NKRI.

“Faktanya kita tidak tahu bahwa kelompok mereka itu kelompok radikal, itu perlunya kita memberikan sosialisasi, informasi, edukasi sehingga mereka mau kembali ke negara,” ungkap dia.

Direktorat Pencegahan Densus 88 mengaku telah melakukan upaya-upaya itu ke wilayah Sumatra Barat, Garut, dan wilayah lain.

Dia menyebut, untuk jumlah kelompok radikal di Tangsel, masih dalam proses penyelidikan. Tercatat saat ini ada sebanyak 270 orang.

“Jumlah masih dinamis sekali berdasarkan pendataan, pemetaan, dan info beberapa yang sudah ditangkap dan pendekatan,” jelas dia.

Sementara mereka yang dilakukan penangkapan, kata Tubagus Ami, adalah mereka yang sudah terjerat dan para pemimpin kelompok.

“Yang ditangkap ada yang memang sudah terjerat, dan mereka (sudah berikrar) simpatisan inilah yang harus dilakukan pendekatan, karna mereka sudah ikrar lepas baiat,” ungkap dia. [rif]

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *