INDOPOLITIKA – Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, merasa heran dengan rencana Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, yang berencana merombak seluruh gapura perbatasan wilayah di Jakarta dengan menambahkan ornamen Betawi.
Menurut Cecep, anggaran yang tersedia sebaiknya dialokasikan untuk program yang lebih mendesak dan berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Ia juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan penghematan anggaran.
“Sekarang ini adalah era penghematan, jadi sebaiknya gubernur lebih memprioritaskan kepentingan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Cecep.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025, yang mengharuskan efisiensi dalam penggunaan APBN dan belanja daerah.
Instruksi ini ditandatangani pada 22 Januari 2025 dan meminta seluruh kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah untuk meninjau kembali anggaran mereka guna memastikan efisiensi belanja negara.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik dari IDP-LP, Riko Noviantoro, menilai bahwa rencana Pramono tersebut belum mendesak untuk direalisasikan dan hanya akan membuang-buang anggaran.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya lebih memprioritaskan program seperti sekolah swasta gratis dan sarapan pagi gratis bagi masyarakat.
“Dalam skala besar, menurut saya belum ada urgensi untuk membangun simbol atau identitas lokal Jakarta dengan ornamen Betawi,” ujar Riko, Rabu, (5/2/25).
Ia menambahkan bahwa merombak seluruh gapura di Jakarta akan membutuhkan anggaran besar, sehingga tidak seharusnya menjadi prioritas saat ini.
“Masih ada program lain yang lebih penting, seperti penguatan program sarapan pagi gratis dan program prioritas lainnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Pramono Anung mengungkapkan rencananya untuk merombak seluruh gapura perbatasan wilayah Jakarta setelah resmi dilantik menjadi gubernur. Ia berencana membangun ulang gapura tersebut dengan menambahkan ornamen khas Betawi.
“Saya akan merombak gapura batas kota dan batas kecamatan. Harus ada ornamen Betawinya,” kata Pramono dalam pernyataannya pada Selasa (1/2/2025).
Ia juga berencana melibatkan arsitek dan desainer interior terbaik di Jakarta untuk mendesain ulang gapura-gapura tersebut, karena menurutnya, saat ini penanda batas wilayah di Jakarta belum memiliki identitas yang jelas. (Rzm)
Tinggalkan Balasan