Rental PS Cuma Modus Gaet ‘Mangsa’, Begini Cara Ibu Muda Kelainan Seks Cabuli 17 Anak di Jambi

Anak korban pelecehan wanita kelainan seksual di Jambi melapor ke polisi/net

INDOPOLITIKA.COM – Terbongkarnya kasus dugaan pelecehan seksual oleh ibu muda, NT (25) di Jambi, ikut mengungkap sejumlah fakta mengejutkan.

Wanita yang disebut-sebut mengalami kelainan seks itu membuka rental PS. Dari pengakuan orang tua salah satu korban, modus wanita muda berinisial NT itu ialah membuka rental Playstation (PS) dan warung.

“Dia buka rental PS, ada warung jadi dikumpulkan anak-anak itu,” kata salah seorang orang tua korban, E, kemarin.

Kemudian, kata E, saat para korban sedang asik bermain PS, pelaku menutup rumahnya dan memaksa para korban menuruti hasratnya.

“Setelah kami tanya kepada anak-anak itu, dia memaksa anak-anak itu kalau mau keluar harus pegang dulu susu (payudara),” katanya.

Kembali dijelaskan oleh E, bahwa bentuk pelecehan terhadap anak laki-laki dan perempuan itu berbeda.

“Kalau anak laki-laki diminta pegang payudara, kalau yang cewek disuruh ngintip,” ujarnya.

Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira mengatakan YS memanfaatkan usaha rental PlayStation (PS) untuk merayu hingga memaksa korban agar memenuhi hasratnya yang tak wajar.

“Saat ada anak-anak main video game (di ruang tamu), dia panggil satu per satu untuk masuk ke kamarnya,” kata Kombes Andri.

Dari olah TKP, diketahui ada dua tempat terjadinya aksi pencabulan terhadap 17 anak itu, yakni ruang tamu tempat bocah tersebut bermain bermain PS, dan ruang kamar tersangka.

Untuk melancarkan aksinya, YS membujuk rayu korban. Jika tidak dilakukan, korban tidak boleh pulang atau tidak dibukakan pintu.

“Dibujuk rayu, salah satunya diberikan tambahan waktu main video game. Iming-iming seperti itu,” tambah Andri.

Selain dibujuk, tambah Andri, korban juga dipaksa untuk menyentuh payudaranya. Tak hanya pencabulan, para korban disuruh melihat aktivitas seksual tersangka bersama suaminya, serta diminta untuk menonton film porno.

“Untuk anak laki-laki diminta memegang organ vitalnya, dan anak perempuan itu disuruh ngintip,” jelasnya. [Red]

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *