Dialog Kedua Lintas Agama di Rusia. (Foto: Dok. KBRI Rusia).

Moskow: Sama-sama sebagai negara besar yang memiliki beragam etnik, budaya dan agama, Indonesia dan Rusia menekankan untuk menjunjung tinggi toleransi. Hal ini harus dilakukan guna menjaga keharmonisan bangsa.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Cecep Herawan mengatakan peran negara, masyarakat dan media sangat penting dalam menciptakan kerukunan untuk perdamaian dunia dan mengatasi berbagai tantangan global.

Untuk terciptanya hal tersebut, maka digelarlah Dialog Kedua Lintas Agama dan Media Indonesia-Rusia yang dilangsungkan di Civic Chamber of the Russian Federation, Moskow. Tema yang diusung dalam dialog tersebut adalah Forging a Resilient State and Civil Society towards Religious Harmony.

"Indonesia telah mengambil inisiatif dalam mempromosikan dialog lintas agama dan media dalam diplomasi. Dialog harus memberikan hasil nyata," kata Cecep dikutip dari pernyataan KBRI Moskow yang diterima Medcom.id, Senin, 17 September 2018.

Sementara itu, ketua delegasi Rusia Konstantin Shuvalov mengapresiasi langkah yang diambil Indonesia ini. "Forum dialog lintas agama yang dipromosikan Indonesia merupakan wadah bagi negara untuk saling belajar dalam menumbuhkan toleransi dan mewujudkan kerukunan masyarakat majemuk," tukasnya.

Dalam dialog, kedua pihak membahas berbagai hal, mulai dari tren terkini dan tantangan mengelola kemajemukan, berbagi pengalaman dalam promosi toleransi dan harmoni, pendekatan lunak dalam mengatasi terorisme, radikalisme dan kekerasan ekstremisme. Dibahas pula peran media dalam mempromosikan toleransi di masyarakat yang multi-budaya.

Kedua pihak sepakat melanjutkan dialog untuk lebih membangun pemahaman di antara masyarakat kedua negara dan kerja sama pendidikan. Kedua pihak juga menilai pentingnya dialog dan interaksi terbuka antar generasi muda, seperti keterlibatan dalam kegiatan Interfaith Camp.

Ada pun delegasi Indonesia yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Internasional, Azyumardi Azra, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi, Philip K. Widjaja, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia, Pdt. Gomar Gultom, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, dan Zulfiani Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times.

Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan Gereja Kristen Orthodoks, Dewan Mufti Rusia, dan Kantor Berita Rusia 'TASS', warga Rusia sahabat Indonesia (Indonesianis), dan warga Indonesia di Rusia, termasuk diaspora Indonesia.

Pada saat kunjungan ke Masjid Agung Moskow dan bertemu dengan Imam Masjid Islam Khazrat Zaripov, Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Supriyadi memberikan kenang-kenangan berupa peci khas Indonesia dan langsung dipakai oleh Islam Khazrat Zaripov. 

"Ini mengingatkan saya pada Presiden Soekarno yang pernah berkunjung ke Masjid ini tahun 1956," pungkas Islam Khazrat Zaripov.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com