INDOPOLITIKA – Rusia mengumumkan bahwa konvoi yang membawa jenazah 1.212 tentara Ukraina telah tiba di perbatasan dan sedang menunggu pihak Ukraina untuk menerima mereka.

Letnan Jenderal Alexander Zorin, perwakilan delegasi negosiasi Rusia, mengumumkan bahwa Moskow telah memindahkan 1.212 jenazah tentara Ukraina ke daerah penyerahan di provinsi Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina.

“Ini adalah gelombang pemulangan pertama, yang sepenuhnya sesuai dengan kesepakatan yang dicapai selama negosiasi di Istanbul pada tanggal 2 Juni. Semua jenazah telah diidentifikasi sebagai prajurit Ukraina, berdasarkan seragam mereka dan daerah tempat mereka ditemukan. Banyak yang telah diidentifikasi. Kami menunggu pihak Ukraina untuk mengonfirmasi bahwa mereka akan menerima orang-orang ini,” katanya dikutip dari kantor berita TASS, Senin (9/6/2025).

Pejabat Rusia mengatakan mereka telah mengundang wartawan dari Prancis, negara-negara Arab dan Amerika Latin, Italia, Belanda, dan Jerman untuk menyaksikan penyerahan jenazah ini.

Gambar-gambar media menunjukkan konvoi truk berpendingin berjejer di jalan, dengan kantong-kantong mayat di dalamnya.

Jenderal Zorin mengatakan bahwa konvoi tersebut tiba di titik serah terima yang ditentukan pada tanggal 7 Juni, tetapi perwakilan Ukraina tidak muncul.

“Ukraina tiba-tiba menunda pertukaran tahanan dan jenazah tanpa memberikan waktu yang spesifik,” katanya, seraya menambahkan bahwa Moskow sedang menunggu Kiev untuk mengonfirmasi bahwa serah terima akan dilakukan.

Pejabat Ukraina belum mengomentari informasi tersebut.

Pada putaran kedua perundingan perdamaian langsung di Istanbul, delegasi Rusia dan Ukraina sepakat untuk menukar semua tahanan yang terluka parah dan sakit, serta semua tahanan berusia 18-25 tahun. Jumlah ini setara dengan lebih dari 1.000 orang di masing-masing pihak.

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan kedua pihak akan bertukar jenazah dengan menggunakan rumus “6.000 untuk 6.000”.

Namun, kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky kemudian mengonfirmasi bahwa Moskow akan secara sepihak mengembalikan 6.000 tentara Ukraina yang tewas ke Kiev.

Ini akan menjadi pertukaran terbesar antara kedua negara sejak awal konflik, melampaui kesepakatan “1.000 untuk 1.000” yang dicapai oleh Moskow dan Kiev pada putaran pertama negosiasi langsung.

Rusia dan Ukraina pada 7 Juni saling tuduh menunda dan menghalangi rencana pertukaran tahanan dan jenazah tentara yang tewas.

Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia, mengatakan Kiev telah menerima daftar 640 tahanan muda dan yang terluka, tetapi mereka tidak muncul di lokasi pertukaran.

Ukraina membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan kedua pihak telah mempersiapkan pertukaran tahanan dan jenazah.

Media Ukraina kemudian melaporkan bahwa proses tersebut telah ditunda hingga minggu depan, tanpa menyebutkan tanggal pastinya. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com