INDOPOLITIKA.COM – Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin baru saja meninggalkan Mali di mana ia merekam video yang berisi janji untuk membuat “Afrika lebih bebas” sebelum ia tewas dalam kecelakaan pesawat di negara asalnya.
Kematiannya telah memicu kekhawatiran bagi beberapa pemerintah klien di Afrika yang mengandalkan layanan uniknya.
Sementara itu, para penyelidik Rusia telah mengkonfirmasi kematian Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, dalam sebuah kecelakaan pesawat awal pekan ini berdasarkan hasil tes genetik.
Svetlana Petrenko, juru bicara Komite Investigasi Rusia, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu bahwa pengujian forensik mengidentifikasi semua 10 jenazah yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat pada hari Rabu dan temuan-temuan tersebut “sesuai dengan manifes” pesawat.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian mengenai apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan tersebut.
Otoritas penerbangan sipil Rusia awal pekan ini mengatakan bahwa Prigozhin, bersama dengan beberapa letnan tingginya, termasuk dalam daftar penumpang dan awak pesawat.
Prigozhin, 62 tahun, terbunuh dua bulan setelah ia melakukan pemberontakan terhadap militer Rusia yang dikecam oleh Presiden Vladimir Putin sebagai “pengkhianatan”.
Presiden Rusia telah menyampaikan belasungkawa pada hari Kamis kepada keluarga para korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
“Dia [Prigozhin] adalah seorang yang berbakat, seorang pengusaha berbakat, dia bekerja tidak hanya di negara kita, dan mencapai hasil, tetapi juga di luar negeri, terutama di Afrika,” kata Putin. [Red]
