INDOPOLITIKA.COM – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memulai rangkaian kegiatan Safari Ramadhan 1444 H. Pada kunjungan pertamanya, AHY  ditemani istri tercintanya Annisa Pohan Yudhoyono.

AHY hadir membekali ratusan perwakilan mahasiswa dan mahasiswi Bidikmisi (Bantuan Pendidikan Mahasiswa Berprestasi) dari STIE Kusuma Bangsa sambil ngabuburit menunggu waktu buka puasa.

Dalam kesempatan tersebut, AHY menekankan pentingnya kesadaran anak muda terhadap pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) bangsa.

Dalam aspek pembangunan ekonomi, AHY menjelaskan bahwa UMKM merupakan kekuatan ekonomi riil rakyat.

“UMKM kita memberikan 60 persen kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekonomi nasional,” ujar AHY.

“Kemudian UMKM berkontribusi menyerap sekitar 95 persen tenaga kerja kita. Ini menunjukkan betapa besarnya dampak peranan UMKM kita,” tambahnya.

Sedangkan di aspek pembangunan SDM bangsa, AHY mengingatkan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi, yaitu sebuah realitas bahwa penduduk Indonesia akan didominasi oleh generasi muda.

“Diprediksi pada tahun 2030-2045, Indonesia akan memasuki masa puncak bonus demografi. Ada kata-kata bonus karena dianggap berlebihan jumlahnya; 70 persen berusia produktif termasuk dominasi dari generasi Y/milenial atau generasi Z,” ingat AHY.

“Jadi mengapa kita harus benar-benar fokus pada upaya membangun sumber daya manusia  generasi muda kita saat ini? karena nanti yang akan mengawaki Indonesia adalah generasi muda ini,” katanya.

“Jadi harus diperkuat pendidikannya, diperkuat kualitas manusianya dan harus memiliki keterampilan abad 21 yang membawa Indonesia maju ke depan,” tambah AHY disambut tepuk tangan oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir.

Menurutnya semangat program Bidikmisi besutan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus terus dipertahankan. “Yang penting semangatnya adalah kita ingin meberikan akses seluas-luasnya kepada generasi penerus bangsa untuk bisa mengikuti pendidikan dasar menengah dan tinggi,” ujar AHY.

Di zaman pak SBY, program Bidikmisi berhasil meningkatkan jumlah penduduk yang bisa mengikuti pendidikan tinggi dari 6.3 juta pada tahun 2005 menjadi 11,3 juta pada tahun 2014,” lanjutnya.

AHY meneruskan, program Bidikmisi juga berhasil memberikan akses pendidikan tinggi terbuka dan terjangkau untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ketimpangan ekonomi Indonesia.

”Kita tahu kebodohan adalah sumber dari kemiskinan. Kita tidak ingin ada yang miskin di negara kita, kita tidak inigin ada yang bodoh di negara kita,” tegas AHY.

AHY yakin jika kedua aspek (pembangunan ekonomi dan SDM) dapat terus menjadi perhatian, dan diperjuangkan, maka Indonesia akan semakin maju di tahun mendatang, dan impian Indonesia Emas 2045 juga dapat terealisasi.

Selain memberikan motivasi dan pembekalan kepada mahasiswa dan mahasiswi STIE Kusuma Bangsa, AHY juga memberikan apresiasi kepada para pelaku UMKM dengan memberikan penghargaan UMKM Award.

Dalam kesempatan tanya jawab, AHY memberikan apresiasi kepada Suherman (45) dan Mulyani (46) sebagai pemilik usaha kue Betawi Ma’Uyung yang merupakan salah satu dari 4200 UMKM binaan DPD PD Jakarta.

“Alhamdulillah kita selalu diberikan kesempatan dan dilibatkan di acara-acara penting oleh Partai Demokrat selama enam tahun melalui H. Misan Samsuri sehingga omset kita terus naik, bahkan di masa Covid-19,” ujar Mulyani. “Alhamdulillah juga berkat pembinaan Partai Demokrat, kue kita sudah go internasional, sudah sempat dikirim ke Belanda dan Malaysia,” tandasnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com