INDOPOLITIKA.COM – Isu dugaan money politik kembali digelontorkan PKS usai ditetapkannya dua nama cawagub PKS dan Gerindra. Kritikan terhadap PKS pun muncul, dikarenakan hal itu justru akan merugikan cawagubnya yakni Nurmansyah Lubis dalam pemilihan oleh 106 anggota dewan.

“Kalau seperti itu, maka yang dirugikan adalah cawagub PKS. Sama halnya PKS sudah menciptakan persepsi negatif di publik terhadap anggota dewan. Tentu ini akan menjadi pertimbangan fraksi lain memilih cawagub PKS,” ujar pengamat politik Sugiyanto kepada wartawan, Jumat (24/1/2020).

Menurut pengamat yang akrab disapa SGY itu, sikap PKS sangat tidak etis dalam memberikan statemen bakal adanya dugaan money politik di pemilihan wagub. Sebab, PKS harus mengumpulkan minimal 50 persen plus 1 untuk menjadi pendamping Anis di Jakarta.

”Sepantasnya yang berbicara seperti itu pengamat, LSM atau aktivis. Karena tugas kami memang untuk mengawasi persoalan seperti itu,” jelasnya.

Lebih jauh, Sugiyanto memprediksi jika pemilihan wagub akan deadlock untuk kali kedua jika PKS dan Gerindra lemah dalam melakukan komunikasi politik terhadap fraksi lain di kebon sirih.

“Saya kira bicara politik pasti akan mengedepankan kepentingan. Karenanya PKS dan Gerindra harus bisa meyakini fraksi lain agar mau datang untuk memenuhi syarat 2/3 anggota yang hadir dalam sidang paripurna pemilihan wagub oleh DPRD DKI,” bebernya.[ab]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com