Indopolitika.com – Terungkapnya video berisi pidato Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, di acara USINDO Washington Special Open Forum Luncheon 2013 lalu mengangetkan banyak pihak. Pidato berdurasi sekitar 1 jam itu dinilai sangat merugikan citra Calon Presiden poros Gerindra Prabowo Subianto.
Pengamat politik Pusat Kajian Politik Islam dan Pancasila Yudha Firmasnyah mengatakan, pernyataan adik Prabowo tersebut telah meruntuhkan penilaian masyarakat tentang sosok Prabowo. Jika sebelumnya sering dielukan sebagai sosok yang tak kenal kompromi dengan kepentingan asing, kini Prabowo diketahui sangat pro Amerika.
“Itu kan pernyataan adiknya langsung, yang mendanai Gerindra. Jadi, otoritatif dong, layak dipercaya,” katanya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (4/6).
Menurutnya, keberadaan Hashim di belakang Prabowo lebih dari sekadar hubungan kakak beradik. Hashim disebut-sebut sebagai tulang punggung partai yang mendanai aktivitas politik Partai Gerindra dan Prabowo.
“Itu sudah rahasia umum. Kan dia juga yang bilang mendanai Jokowi 90 persen di Pilkada DKI,” ujarnya.
Dengan peranan itu, lanjutnya, jika nanti Prabowo terpilih sebagai presiden maka kebijakan ekonominya akan banyak diwarnai pandangan Hashim. Sedangkan Hashim sendiri, katanya, lebih pro terhadap asing juga pro komunitas bisnisnya.
“Dia ngaku sendiri kok pro Amerika. Investasi besar-besaran di California. Ini fakta yang sulit dibantah,” tegas Yudha.
Sebelumnya, pemilik akun Dwiko Sulistyo mengunggah sebuah video dengan judul “Hashim Djojohadikusumo Memaparkan visi-misi Partai Gerindra di USINDO Open Forum Luncheon” ke Youtube (1 Juni 2014).
“Prabowo sangat pro Amerika. Selama ini ia bersekolah di Amerika… Ia mengenyam pendidikan militer pasukan khusus di Fort Banning, Fort Bragg. Saya juga pro Amerika. Baru-baru ini saya melakukan investasi yang besar di California. Ya, Amerika Serikat akan jadi mitra yang istimewa Partai Gerindra,” kata Hasyim dalam salah satu penggalan pidatonya. (ind)
Tinggalkan Balasan