Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas tentang persiapan kunjungan kenegaraan ke Korea da Vietnam, di Istana Bogor, Jabar, Jumat (7/9) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas tentang persiapan kunjungan kenegaraan ke Korea da Vietnam, di Istana Bogor, Jabar, Jumat (7/9) siang. (Foto: Jay/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, rencana kunjungan kenegaraannya ke Korea Selatan (Korsel) pada 10-11 September mendatang, merupakan kunjungan balasan Presiden Moon Jae In ke Indonesia tahun 2017 lalu.

“Kita ingin kunjungan ini akan dibahas langkah-langkah yang konkret, yang riil bagi peningkatan kerja sama Indonesia dan Korea,” kata Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden ke Korea Selatan dan Vietnam, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (7/10) siang.

Menurut Presiden, Indonesia akan memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, terutama investasi di bidang industri.

“Saya kira ini merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh Korea Selatan, dan juga yang berkaitan dengan kekuatan hubungan antara generasi muda Indonesia dan Korea,” ujar Presiden.

Karena itu, Presiden Jokowi meminta kunjungan ini dipersiapkan dengan baik, sehingga bisa mendapatkan sebuah hasil yang konkret untuk kepentingan nasional Indonesia.

Tampak hadir dalam Ratas membahas kunjungan kerja Presiden ke Korea dan Vietnam itu di antaranya Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani, Mendag Enggartiasto Lukita, Menperin Airlangga Hartarto, Menhan Ryamizard Ryacudu, Menristek Dikti M Nasir, Menpar Arief Yahya, Menteri LHK Siti Nurbaya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Menteri PANRB Syafruddin, dan pejabat eselon 1 di lingkungan lembaga kepresidenan. (DNA/EN/JAY/ES)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com