Patroli Angkatan Laut Malaysia. (Foto: AFP)

Sabah: Sejumlah warga lokal di distrik Semporna diyakini melindungi dua terduga informan asal Filipina yang membantu sebuah grup penculik nelayan asal Indonesia pada 11 September.

Kepala Pasukan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) Dato' Hazani Ghazali mengatakan ada beberapa warga yang melindungi kedua informan, yang diduga sudah lama menjadi imigran gelap di Sabah.

"Kami yakin sejumlah warga terlibat dalam memberikan tempat tinggal, melindungi atau membantu 'tali barut' (informan) yang telah kami bunuh dalam operasi pada 20 September di Kunak," ucap Hazani kepada kantor berita Daily Express, Minggu 23 September 2018.

"Para warga ini biasanya pedagang barang-barang umum seperti rokok. Kami mengetahui hal tersebut, dan sudah mengingatkan bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka," lanjut dia.

Dua informan itu diketahui berusia sekitar 50-an tahun. Mereka ditembak mati ketika mencoba melarikan diri dengan menaiki sebuah perahu, dalam operasi pasukan keamanan di Kampung Air Kunak Tiga pada Kamis 20 September pukul 10.30 malam.

Dalam konferensi pers mengenai keberhasilan operasi, Hazani mengatakan Esscom meyakini dua informan itu bertindak sebagai "pengintai" bagi grup bersenjata yang menculik nelayan WNI.

Hazani menyebut grup militan seperti Abu Sayyaf kini menggunakan rute baru di dalam Sabah untuk menyalurkan para militannya ke Filipina selatan atau Kuala Lumpur.

"Mereka mulai mencoba rute Kalimantan-Keningau di Sabah untuk menyelundupkan militan, saat kami meningkatkan intensitas operasi di pesisir timur," sebut Hazani.

Baca: Tiga WNI Disandera di Filipina Selatan Berhasil Dibebaskan

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com