Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy membantah usulan posisi cawapres untuk Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bermaksud mengolok-olok.
Romi,-sapaan Romahurmuziy mengatakan, ada lima alasan logis sehingga PPP mengusulkan posisi cawapres untuk Pilpres 2014 kali ini. Jika ada penilaian negatif yang terus melebar di dunia maya, Romi mengatakan hal itu di luar kendalinya.
Terlepas itu semua, Romi menyampaikan permintaan maaf jika usulan cawapres untuk Presiden SBY tersebut terkesan mengolok-olok.
“Saya juga meminta maaf secara pribadi kepada Pak SBY apabila wacana yang saya gulirkan menimbulkan kesan mengolok-olok atau melecehkan jabatan presiden, yang sejak semula hal tersebut sama sekali tidak diniatkan,” ucap Romi dalam rilis yang diterima Tribun, Sabtu (26/4/2014).
Melalui rilis tersebut, Romi juga menyampaikan terima kasih atas tanggapan yang disampaikan Presiden SBY menyusul usulannya itu.
“Teriring apresiasi yg tinggi atas sejumlah keberhasilan pembangunan, penghargaan internasional, serta dedikasi sepenuh jiwa dan hati beliau dalam mengawal demokrasi multipartai yang tidak mudah dijalani secara damai dan bermartabat di masa-masa awal. Serta salam hormat atas pengabdian yang beliau pilih pada kegiatan-kegiatan sosial pasca-kepresidenan,” ujarnya.
Romi menyatakan, di antara alasan dirinya mengusulkan agar Presiden menjadi cawapres untuk pilpres kali ini adalah, adanya hasil sejumlah survei yang tak terpublikasi menunjukan elektabilitas SBY masih yang tertinggi di antara seluruh tokoh bangsa, yakni di antara 50 hingga 56 persen.
Selain itu, mengingat dedikasi, pengalaman, kepiawaian berpolitik dan kedikenalan dunia internasional seorang SBY yang akan sangat lebih dari memadai untuk menjadi seorang wapres yang membidangi sepenuhnya urusan luar negeri.
Jumat (25/4/2014) malam, Presiden SBY memberikan tanggapan atas usulan agar dirinya menjadi cawapres untuk Pilpres 2014 kali ini. Tanggapan tersebut disampaikan Presiden SBY dalam tayangan video di Youtube berjudul Tanggapan Presiden SBY atas usul “SBY sebagai Cawapres”.
Presiden SBY menyatakan, tidak berminat lagi maju dalam Pilpres 2014. Karena itu, usulan beberapa pihak yang menginginkannya sebagai cawapres pada Pilpres 2014 adalah aneh.
Ia menilai ada pihak-pihak tertentu yang bertujuan ingin memperolok-olok, melukai hati dan melecehkan dirinya dengan usulan cawapres tersebut.
Namun selain itu, lanjut SBY, ada juga yang serius untuk mengusungnya sebagai cawapres tanpa ada niatan menghina. “Si pengusung beralasan, kalau SBY mau jadi wakil presiden, dengan segala pengalaman yang dimiliki dan membantu presiden yang baru, pasti pemerintahan akan berjalan lebih baik,” kata SBY.
SBY menegaskan, seandainya dirinya bisa maju untuk kali ketiga di Pilpres, tidak dilarang konstitusi dan undang-undang yang berlaku, maka ia pun tetap mengatakan tidak akan maju lagi.
Sekadar diketahui, selain M Romahurmuziy, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang sudah menjadi tersangka kasus korupsi Hambalang, sudah jauh-jauh hari mengusulkan agar Presiden SBY menjadi cawapres untuk Pilpres 2014. Anas yakin siapapun capres yang menggandeng SBY sebagai cawapres akan terpilih. (trb/in/pol)