Sempat dihadang aksi penolakan oleh kelompok yang diduga kelompok intoleran, Santri Militan Jokowi (Samijo) Kabupaten Bekasi akhirnya menggelar Dzikir-Doa Bersama untuk Kemaslahatan Indonesia dan Jokowi, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darurrohman, Sukawangi, Senin (30/7).

Koordinator Samijo Kabupaten Bekasi, Tubagus Abdurrohim mengatakan dalam dzikir dan doa bersama kali ini Samijo mengangkat tema “Doa dan Bekerja untuk Indonesia.”

“Alhamdulillah perhelatan dzikir dan doa bersama. Rangkaian agendanya kirab, hadrah, penampilan marawis. Aksi penolakan waktu itu tidak menurunkan optimisme para santri. Kami tidak takut silahkan bertarung sehat,” ujarnya, Senin (30/7).

Pengasuh Pondok Pesantren Darurrohman Sukawangi, KH Kurnali Sobandi mengatakan Samijo justru hadir karena situasi berbangsa dan bernegara yang mulai tergerus oleh intoleransi.

Indonesia lahir berdasarkan atas perjuangan para ulama yang harus dipertahankan.

“Apa yang dilakukan Pak Jokowi adalah dalam upaya merawat keberagaman bangsa Indonesia,” tambah dia.

Menurutnya Hari Santri adalah hadiah besar dari Jokowi untuk kaum santri. Hal itu harus diapresiasi.

Disinggung gerakan mengenai “2019 ganti Presiden” yang massif di Bekasi menurut KH Kurnali itu adalah hak demokrasi siapapun.

“Pak Jokowi bagi kami layak untuk maju demi kepemimpinan nasional berikutnya.” (ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com