INDOPOLITIKA – Militer Israel mengumumkan bahwa mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat dalam serangan udara terhadap Iran pada dini hari tanggal 13 Juni, yang menewaskan sejumlah pejabat Teheran.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan bahwa negara tersebut telah memobilisasi lebih dari 200 pesawat militer, meluncurkan lebih dari 300 rudal berbagai jenis ke sekitar 100 target di Iran dalam operasi yang disebut “Rising Lion”.
Menurut Jenderal Defrin, sejumlah pejabat senior Iran tewas dalam serangan udara tersebut, termasuk Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami dan Jenderal Gholam Ali Rashid, kepala Komando Pusat Khatam al-Anbiya.
IDF juga merilis video yang menunjukkan pesawat tempur siluman F-35I, F-15 dan F-16 lepas landas dari pangkalan yang tidak disebutkan namanya untuk berpartisipasi dalam operasi, lalu kembali dengan selamat.
IDF melancarkan kampanye serangan udara pendahuluan pada pagi hari tanggal 13 Juni terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran. Serangan itu menyebabkan serangkaian ledakan besar di ibu kota Teheran dan banyak daerah lainnya, menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan Iran.
Pejabat Israel telah bersumpah untuk “terus menyerang jantung program nuklir Iran sampai ancamannya hilang”, dan menegaskan serangan udara tersebut merupakan “tindakan membela diri”.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menuduh Israel “melakukan kejahatan saat fajar” dengan menyerang daerah permukiman.
“Israel akan menghadapi hukuman berat,” katanya.
Staf umum militer Iran kemudian bersumpah untuk melakukan pembalasan “tanpa batas” terhadap Israel.
AS mengatakan Israel telah memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang serangan udara terhadap Iran, tetapi bersikeras Washington tidak terlibat dalam operasi tersebut. Namun, Iran menuduh AS mendukung Israel dan berjanji akan membalas. (Red)
Tinggalkan Balasan