Indopolitika.com – Aktivis hak asasi manusia (HAM) dan tokoh masyarakat mendesak pemerintah segera menemukan 13 orang yang diculik pada medio 1997-1998. Belasan korban penculikan itu hingga kini belum diketahui nasibnya.
“Dalam waktu dekat ini, kami mendesak pemerintah, DPR, dan Komnas HAM segera menemukan 13 orang yang masih hilang. Serta, segera membentuk pengadilan HAM ad hoc terkait kasus penculikan dan penghilangan paksa,” jelas Ketua Setara Institute, Hendardi dalam jumpa pers di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Minggu (18/5).
Menurutnya, pengungkapan kasus penculikan aktivis perlu dituntaskan terkait adanya perkembangan baru keterangan dari Mayjen (purn) Kivlan Zein yang mengaku mengetahui keberadaan 13 orang yang diculik pada 1997-1998.
Selain itu, pembentukan pengadilan HAM ad hoc juga merupakan keharusan konstitusional yang harus dijalankan presiden pasca rekomendasi DPR sejak lima tahun lalu.
“Penuntasannya sangat penting. Tidak semata mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan bagi korban, tapi juga akan menjadi tahapan penting yang menentukan masa depan kualitas demokrasi dan HAM di Indonesia,” demikian Hendardi (Ind/rm)
Tinggalkan Balasan