INDOPOLITIKA – Perusahaan energi raksasa Shell Plc (SHEL.L) dilaporkan tengah mempertimbangkan langkah besar untuk mengakuisisi pesaingnya, BP Plc (BP.L).

Menurut sejumlah sumber yang memahami isu ini, Shell belakangan ini semakin intens mendiskusikan kelayakan dan potensi manfaat dari akuisisi tersebut bersama para penasihat internalnya.

Meski demikian, seperti dilansir Reuters, Shell belum akan mengambil langkah konkret dalam waktu dekat. Raksasa energi asal Inggris itu disebut masih menunggu harga saham dan harga minyak turun lebih lanjut sebelum memutuskan untuk melayangkan penawaran resmi.

Terkait kabar ini, juru bicara Shell menyatakan bahwa perusahaan masih fokus pada penataan internal.

“Kami masih harus merapikan internal kami. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, meski telah mencatat kemajuan dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Senada dengan itu, CEO Shell, Wael Sawan, kepada Financial Times menyampaikan bahwa prioritas perusahaan saat ini adalah pembelian kembali saham Shell sendiri ketimbang melakukan ekspansi lewat akuisisi.

Sementara itu, BP memilih bungkam dan menolak memberikan komentar atas rumor tersebut.

Jika akuisisi ini benar-benar terwujud, Shell akan menggandakan kekuatan dan skala bisnisnya di panggung industri energi global bahkan berpotensi menyaingi raksasa lain seperti ExxonMobil dan Chevron.

Namun, langkah ini juga diperkirakan akan menarik perhatian regulator, mengingat besarnya nilai kesepakatan yang mungkin terjadi.

Untuk diketahui, BP dan Shell sebelumnya memiliki skala bisnis yang relatif seimbang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, Shell sukses melesat dan kini memiliki valuasi pasar mencapai sekitar 149 miliar pound sterling hampir dua kali lipat dari BP.

Di sisi lain, BP tengah menghadapi tekanan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. CEO BP, Murray Auchincloss, bahkan telah mengumumkan rencana menjual aset senilai 20 miliar dolar AS hingga 2027, memangkas pengeluaran, serta mengurangi program pembelian kembali saham. (Chk)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com