INDOPOLITIKAAktivis senior Kabupaten Tangerang, Mohamad Jembar, melancarkan kritik tajam terhadap Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, Pokir tersebut telah menjadi ajang korupsi terselubung yang hanya menguntungkan segelintir orang, sementara masyarakat luas hanya mendapat sedikit manfaat.

“Pokir bukan lagi tentang aspirasi rakyat, tapi tentang bancakan anggaran untuk kepentingan pribadi para dewan dan kelompok,” kata Jembar dengan nada keras.

Ia menilai bahwa anggaran Pokir sebesar Rp 350 miliar seharusnya digunakan untuk membantu masyarakat kurang mampu melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk kebutuhan pokok seperti beras, pendidikan, dan kesehatan.

Namun, anggaran tersebut malah digunakan untuk memperkaya pengusaha kontraktor dan konstituen tertentu.

“Lebih baik anggaran Rp 350 miliar itu dibagikan langsung kepada masyarakat miskin daripada digunakan untuk proyek- proyek yang hanya menguntungkan segelintir orang,” ungkap Jembar.

Jembar menambahkan bahwa masyarakat Kabupaten Tangerang sangat merindukan pemerintahan yang bersih dan transparan, bukan pemerintahan yang dimobilisasi kepentingan politik dan hanya mementingkan diri sendiri.

Ia juga meminta agar Pokir dijalankan dengan transparan dan adil, serta masyarakat memiliki hak untuk mengetahui bagaimana anggaran Pokir digunakan dan siapa saja yang mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek yang dibiayai oleh Pokir.

“Pokir harusnya menjadi instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan menjadi ajang korupsi terselubung yang hanya menguntungkan segelintir orang,” tegas Jembar.(Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com