Simulasi Capres Indikator: Ganjar dan Anies Kejar-kejaran, Prabowo Justru Turun

INDOPOLITIKA.COM – Survei Indikator melakukan jajak pendapat soal calo presiden (capres) 2024.

Simulasi capres yang dilakukan mulai dari 33 nama, 19 nama, 10 nama, 7 nama dan 3 nama. Dari simulasi tersebut, Ganjar Pranowo selalu menduduki posisi teratas, posisi kedua ditempati Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di posisi ketiga.

Dari hasil simulasi 33 nama, Ganjar mendapat 25,9 persen, Anies 23,6 persen dan Prabowo 16,1 persen. Sementara dari simulasi 19 nama, Ganjar 27 persen, Anies 23,7 persen dan Prabowo 16,3 persen.

Kemudian, di simulasi 10 nama, nama Ganjar meraih 27,2 persen, Anies 23,9 persen dan Prabowo 17,8 persen. Sedangkan, simulasi 7 nama Ganjar 30,8 persen, Anies 28,6 persen dan Prabowo 20,5 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi tiga nama capres, Ganjar Pranowo mendapat angka 33,9 persen, Anies Baswedan 32,2 persen, dan Prabowo Subianto 23,9 persen. Sementara, tidak tahu atau tidak menjawab 10,0 persen. Survei dilakukan pada 30 Oktober – 5 November 2022.

Pada survei bulan September lalu, Anies masih di bawah Prabowo. Ganjar tetap paling tinggi. Anies mendapat 25,7 persen. Prabowo 29,1 persen dan Ganjar 36,2 persen.

“Jadi tiga nama teratas kita kerucutkan, nama-nama lain kita take out, itu Ganjar Pranowo 33,9 persen, Anies Baswedan 32,2 persen, Prabowo Subianto 23,9 persen,” kata Burhanuddin, pada Kamis (1/12/2022).

Menurunnya tren Prabowo, dikarenakan Menteri Pertahanan tidak menyentuh langsung publik. Sedangkan, Ganjar dan Anies bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Prabowo bukan kepala daerah dan beliau seorang menteri pertahanan yang sangat fokus pada kinerjanya. Kinerjanya juga sangat spesifik kan, lain dengan Anies atau Ganjar yang ruangnya lebih leluasa untuk tampil bersama publik,” ungkapnya.

Diketahui, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. [Red]