INDOPOLITIKA.COM – Hubungan NasDem dan PKS semakin lengket usai kedua pucuk pimpinan partai bertemu beberapa kali. Apakah hal tersebut sebagai cerminan sikap politik NasDem terkait Cawagub DKI?

“Mekanisme di NasDem itu mekanisme bottom up (dari bawah ke atas). Termasuk misalnya dari DKI,” kata Sekjen NasDem, Johnny G Plate di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Ia menjawab pertanyaan apakah dalam pertemuan di DPP NasDem, PKS meminta agar cawagubnya didukung.

Johnny menyebut DPP masih menunggu masukan dari NasDem DKI. PKS diketahui beberapa waktu lalu bertandang ke DPP NasDem.

“Nah itu kami mesti menunggu yang dari NasDem DKI yang mengusulkan, karena proses politiknya ada di DKI,” sebut Johnny

Soal pertemuan terakhir di DPP NasDem, Johnny mengatakan pertemuan itu untuk memperkuat hubungan politik. NasDem, menurut Johnny, tidak mengenal istilah oposisi.

“Dengan kesadaran konsolidasi politik itu, NasDem bertemu dengan PKS untuk melakukan konsolidasi politik, untuk memperkuat, kita konsolidasi politik,” kata,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Sementara itu, Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta mengharapkan Wagub yang terpilih bisa memberikan perhatian terhadap seabrek permasalahan yang dihadapi Jakarta, salah satunya banjir.

Demikian disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta Abdul Azis Muslim usai menerima kunjungan Cawagub asal Gerindra Ahmad Riza Patria, Selasa (4/2).

“Yang jelas Nasdem mendukung siapapun yang bakal jadi Wagub, karena kami partai anti mahar. Saat ini Cawagub kan tidak punya visi misi, hanya mengikuti program yang sudah ada pada masa lalu. Jadi kita minta perhatiannya saja, kerjanya di lapangan, sendirian, apalagi banjir kemarin kan repot juga, nah ini butuh perhatian,” kata Azis.

“Di musim penghujan ini, terutama Wagub harus paham bener tuh apa-apa yang dibutuhkan untuk menghadapi banjir,” sambungnya.

Azis juga menegaskan bahwa Nasdem solid satu dalam memilih satu Cawagub.

“Pasti kita solid. Tentunya nanti ada arahan dari DPP dan DPW, kemana arah untuk suara itu. Kami bulat, suara kami bulat. Tidak mungkin terpecah dua,” tutup Azis.[ab]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com