INDOPOLITIKAAmerika Serikat telah berhenti mengirim sejumlah peralatan penting ke Ukraina, termasuk rudal Patriot dan pesawat tempur F-16, karena persediaan yang semakin menipis.

Gedung Putih mengumumkan pada tanggal 1 Juli bahwa Amerika Serikat akan menangguhkan penyediaan beberapa senjata yang telah dijanjikan kepada Ukraina, karena laporan dari Pentagon yang menunjukkan bahwa persediaan militer AS telah menurun terlalu dalam.

“Keputusan ini dibuat berdasarkan prinsip mengutamakan kepentingan Amerika Serikat, setelah Pentagon meninjau kembali dukungan pertahanan dan kegiatan bantuan militernya untuk negara-negara di seluruh dunia. Kekuatan angkatan bersenjata AS masih tidak perlu diragukan lagi, tanyakan saja pada Iran,” kata juru bicara Gedung Putih Anna Kelly, dilansir dari AP.

Departemen Pertahanan AS tidak mengatakan senjata mana yang menjadi sasaran penangguhan transfer ke Ukraina.

Media Amerika, Politico sebelumnya mengutip sumber yang mengetahui situasi tersebut yang mengatakan bahwa peralatan yang terkena dampak termasuk “rudal untuk sistem pertahanan udara Patriot, berbagai senjata yang digunakan oleh Ukraina pada pesawat tempur F-16, peluru artileri berpemandu, rudal anti-tank Hellfire, dan kendaraan udara tak berawak.

“Keputusan itu didorong oleh rekomendasi dari Wakil Menteri Pertahanan Bidang Kebijakan Elbridge Colby. Tinjauan terhadap persenjataan AS menunjukkan bahwa jumlah peluru artileri, rudal antipesawat, dan senjata berpemandu presisi semakin menipis dan perlu waktu untuk diisi ulang,” kata surat kabar AS itu.

Amerika Serikat telah memberikan Ukraina lebih dari $66 miliar dalam bentuk bantuan militer sejak perang dimulai pada tahun 2022. Setelah pertengkaran verbal antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada bulan Februari, Washington sempat menangguhkan dukungan senjata dan intelijen ke Kiev.

Dalam sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat pada bulan Juni, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan Pentagon bergerak cepat untuk menghilangkan program-program yang boros dan mengalihkan dana ke prioritas utama Presiden Donald Trump.

Ia juga menekankan bahwa “Eropa perlu lebih banyak melakukan pertahanannya sendiri.”

Hegseth tidak hadir dalam pertemuan kelompok internasional yang mengoordinasikan bantuan militer ke Ukraina bulan lalu, sebuah kerangka kerja yang dibentuk oleh Pentagon tiga tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya seorang menteri pertahanan AS tidak hadir dalam acara tersebut. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com