INDOPOLITIKA.COM – Studi terbaru beberapa ilmuwan dunia menyebutkan jika vaksin Covid-19, yang dikembangkan oleh perusahaan BioNTech dan Pfizer, dinilai efektif melawan mutasi SARS-Cov-2 yang muncul di Inggris dan Afrika Selatan. Namun, penelitian tersebut masih perlu diuji oleh ilmuwan independen.

Data pertama terungkap dalam studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Texas bersama Pfizer. Phil Dormitzer, salah satu ilmuwan vaksin terkemuka Pfizer, mengatakan bahwa ketika memeriksa sampel darah orang yang divaksinasi, mereka menemukan bahwa vaksin tersebut efektif melawan 16 mutasi berbeda.

Lanjut dia, yang menggembirakan, “Kami melakukan tes terhadap 16 mutasi yang berbeda. Tak satu pun dari mereka memiliki pengaruh yang signifikan. Ini kabar baik. Tapi itu tidak berarti mutasi ke-17 tidak akan berpengaruh,” kata Phil Dormitzer seperti dinukil dari euronews, Sabtu (9/1/2021).

Sementara Dormitzer mengatakan bahwa mutasi ini mungkin memiliki peran dalam peningkatan laju penyebaran epidemic. Dia menekankan bahwa ada kekhawatiran tentang mutasi yang menyebabkan virus menjadi kebal terhadap antibodi.

Universitas Oxford dan AstraZeneca di Inggris juga mengumumkan bahwa vaksin yang mereka hasilkan dapat melindungi dari bentuk mutasi virus corona.

Peneliti akan menjalankan tes serupa untuk melihat apakah vaksin itu efektif melawan mutasi lain. Perusahaan menyatakan bahwa mereka akan memiliki lebih banyak data dalam beberapa minggu mendatang.

Uğur Şahin, salah satu mitra pendiri BioNTech, menyatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa jika vaksin tidak efektif melawan mutasi, vaksin yang efektif dapat dikembangkan hanya dalam 6 minggu.

Ini menggunakan teknologi RNA messenger sintetis yang memungkinkan modifikasi cepat vaksin Pfizer / BioNTech dan Moderna untuk menutupi mutasi pada virus. [ind]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com