Nasional, Indopolitika.com – Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie menilai kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik di Indonesia terlalu membebankan negara. Dalam setahun, negara harus mengeluarkan subsidi untuk BBM dan listrik sebesar 400 Triliun.
Menururt Capres yang dipanggil ARB itu, subsidi tersebut lebih baik diberikan kepada rakyat yang laik menerima. Dengan begitu, negara akan menghemat anggaran sekitar 80 persen.
“Karena subsidi minyak & listrik membebankan BUMN sebesar 400 triliun, kalau kita subsidi orangnya, kita menghemat 80%-nya,” jelas Aburizal saat menjadi pembicara pada acara Indonesia Green Infrastructure Summit (IGIS) 2014 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/4).
Aburizal menambahkan, pemerintah ke depan harus mengubah peruntukkan anggaran itu dengan tidak memberikan subsidi untuk minyak dan listrik, tapi diberikan kepada orangnya. Alokasi subsidi yang tepat menurut ARB adalah adalah bukan mensubsidi pada barang atau produk, tetapi memberikan subsidi kepada orang langsung atau masyarakat tak mampu secara ekonomi.
“Dalam konsep saya, kedepannya Indonesia tidak lagi mensubsidi baik minyak maupun listrik, tetapi orangnya kita subsidi,” jelas Aburizal Bakrie. (sg/in/pol)