INDOPOLITIKA.COM – Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan terpotret naik cukup signifikan.
Demikian hal itu tergambar dari hasil survei Media Survei Indonesia (MSI). Survei bertajuk “Evaluasi Akhir Tahun Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan” itu dirilis pada Senin (12/12/2022).
Diketahui, MSI melakukan survei 10-15 November 2022. Wawancara tatap muka dengan kuesioner. Total yang diwawancarai 500 responden, tersebar di 7 kecamatan. MSI merupakan lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Menggunakan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), dengan margin of error diperkirakan +-4.5 persen dan tingkat kepercayaan 95%.
Menurut Manajer Riset MSI, Adi Imam Taufik, pada bulan November tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan masing-masing sebanyak 72.4 persen dan 63.4 persen.
“Angka ini naik tajam jika dibandingkan dengan survei bulan April 2022. Tren kepuasan kinerja Walikota Benyamin terlihat naik signifikan, dari 55.8 persen di bulan April ke 72.4 persen di November 2022. Angka kenaikannya 16.6 persen,” kata Adi.
“Begitu pun dengan Wakil Wali Kota Pilar meningkat dari 49.2 persen ke 63.4 persen, atau naik sekitar 14.2 persen,” tambahnya.
Peningkatan kepuasan publik, lanjut Adi, tercatat juga pada angka gabungan Wali Kota-Wakil Wali Kota.
“Jika sebelumnya hanya 61.2 persen, saat ini sudah mencapai 70.7 persen,” tegasnya.
Adi menilai naiknya angka kepuasan ditopang karena tingginya penilaian warga terhadap kemampuan Wali Kota-Wakil Wali kota dalam menyelesaikan seluruh persoalan yang ada.
“Sebanyak 74.4 persen menyebut Benyamin-Pilar mampu dalam selesaikan masalah di Tangsel. Angka kemampuan ini turut memberi kontribusi pada kepuasan publik secara keseluruhan,” ujarnya
Secara kuantitatif, menurut Adi, banyak program yang direspon positif oleh masyarakat Tangsel, dengan angka kepuasan di atas 70 persen, antara lain penanganan covid-19 (86.6%), menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari (79.2%).
Kemudian penyediaan sarana/prasarana pendidikan (75.8%), mempermudah pelayanan kantor Pemda (75.4%), penyediaan sarana/prasarana kesehatan (75.2%), bangun/perbaiki infrastruktur yang rusak (74%), mengatasi kriminalitas & rasa aman (73.2%), dan transportasi publik yang terkoneksi (71%).
Ada pun program yang angka penilaiannya di atas 50% diantaranya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (69.2%), pemberdayaan UMKM (66%), penegakan hukum (64%), memangkas biaya perizinan (63.4%).
Kemudian menangani masalah kekerasan perempuan & anak (62%), mengatasi masalah narkoba (59.4%), menata PKL (59%), masalah sampah (54.8%), memberantas KKN di lingkungan Pemkot (52.8%), mengundang investor (51.6%), dan menangani masalah sosial (50.4%).
Sedangkan, program kerja yang masih dinilai kurang dari 50% yaitu mengatasi kemacetan (34.6%), menyediakan lapangan kerja (39.4%), dan mengatasi banjir (45.6%). Untuk masalah sampah, angka yang tidak puas masih sekitar 44.6%.
“Pemkot harus kerja lebih keras lagi menyelesaikan persoalan utama di Tangsel, yakni macet, banjir, sampah, termasuk lapangan kerja. Jika itu diselesaikan secara tuntas, maka kami prediksi di tahun depan kepuasan publik akan semakin tinggi, bisa di atas 80%,” demikian Adi. [Red]