INDOPOLITIKA.COM – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei terbaru bertajuk ‘Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022’: Opini Publik Nasional. Survei ini dilakukan pada 8–16 Desember lalu, dan dirilis, Minggu (26/12/2021).

Dari potret survei itu terkait dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf, mayoritas warga merasa puas. Di mana ada 71,7 persen yang memberikan jawaban sangat/cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi.

“Sementara hanya 25,3 persen responden yang menjawab kurang/tidak puas. Dan yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab 3 persen,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangannya.

“Tingkat kepuasan ini stabil dalam 2 tahun terakhir,” jelasnya.

Tingkat kepuasan pada kinerja presiden Joko Widodo berdasarkan survei ini  sejalan dengan evaluasi publik pada kinerja pemerintah pusat dalam menangani wabah COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

Di mana mayoritas masyarakat atau 75 persen merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah pusat menangani COVID-19. Sementara yang kurang atau tidak puas hanya 22 persen dan yang tidak menjawab 3 persen.

“Kepuasan ini, mengalami kenaikan dari 61 persen pada survei Oktober 2020 menjadi 75 persen pada Desember 2021,” sebutnya.

Sementara terkait dengan kepuasan terhadap kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat covid-19, 60,1 persen warga merasa puas dengan kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat Covid-19.

“Yang kurang/tidak puas 34,7 persen dan tidak tahu/tidak jawab 5,2 persen,” demikian hasil survei SMRC.

Diketahui, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 2420 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Sebanyak 2062 responden ini yang dianalisis.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,2% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com