Indopolitika.com – Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Buya Syafi’i Maarif mengingatkan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo ( Jokowi ). Agar tidak melupakan trisakti dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno. Dimana kini mulai dilupakan.

“Kembali aja pada trisakti Bung Karno yang disampaikan pada 22 Juni 1966. Jadi berdaulat dan bebas di bidang politik. Berkepribadian di bidang kebudayaan. Berdikari dalam usaha,” jelasnya di depan kediamannya, Jalan Halmahera D76, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5).

“Dan semua kini sekarang terlantar seluruhnya, ini yang harus kita benahi. Ini bukan hanya Bung Karno saja tetapi ini kita ciptakan kemerdekaan. Kalau kalian baca para pendiri bangsa itu, ini yang ditinggalkan dan ini yang di sia-siakan,” tambahnya.

Untuk mewujudkannya, Syafi’i mengungkapkan, tidak hanya diperlukan pemimpin yang kuat, tetapi juga harus jujur. Bahkan, ia menambahkan, tidak diperlukan pemimpin dari keturunan darah biru ataupun pejabat. Karena yang terpenting adalah pelaksanaannya.

“Itu memerlukan pemimpin yang tidak hanya kuat tetapi juga jujur. Yang betul-betul melarut dalam kepentingan bangsa. Sekarang udah gak pake trah-trah lah sekarang. Karena sekarang dari siapapun,” tegasnya.

Syafi’i mengatakan, tidak akan ikut campur soal calon pendamping yang tepat bagi Jokowi . Karena sebenarnya jawabannya sudah ada. Dan kini masih dipegang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi sendiri.

“Itu dia ( Jokowi ) dan Ibu Mega yang tahu. Yang bisa mendampingi Jokowi dan membenahi permasalahan bangsa. Umur itu ndak penting. Ndak perlu militer, sipil, laki-laki dan perempuan itu ndak penting,” ujarnya.

Mengenai sosok Jokowi , Syafi’i mengatakan, dia sebagai sosok yang sederhana dan tidak sombong.

“Dia seorang pemimpin yang bicara apa adanya. Sepatu-sepatu murah, baju-baju murah. Masyarakat itu memerlukan pemimpin yang seperti itu,” tutup Syafi’i.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada capres lain yang mampir atau berdiskusi dengannya. Hanya saja ada beberapa kelompok massa yang mengatasnamakan salah satu kandidat calon wakil presiden. Mengenai siapa yang hadir, Syafi’i enggan mengungkapkannya.

(mdk/ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com