INDOPOLITIKA.COM – Pasangan suami istri (pasutri) ini masih mengalami trauma berat usai insiden tidak mengenakan yang diterima mereka saat mengisi bensin di SPBU jalan raya Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor Jawa Barat. 

Tidak hanya dijedotin oleh oknum diduga aparat itu, pasutri tersebut diinterogasi sembari ditodong pistol. Mereka disangka sindikat perampokan.  

Namun setelah diinterogasi dan mendapatkan perlakuan tidak mengenakan, mereka lantas ditinggal pergi begitu saja oleh para oknum tersebut tanpa meminta maaf.  

Aksi penyergapan ini terekam CCTV dan sempat membuat panik warga yang ada di lokasi kejadian. Kejadian bermula saat mobil yang ditumpangi pasutri masuk ke SPBU untuk mengisi BBM.  

Kemudian dari arah belakang, samping kanan dan depan berhenti mobil lain dan turun belasan orang diduga oknum polisi berpakaian preman melakukan penyergapan.

“Kaca mobil saya diketok-ketok, saya langsung dituduh sebagai sindikat perampokan karena mobil saya sama. Saat itu saya lagi sama istri sampai trauma,” ujar Subur dan Titin, pasutri korban salah tangkap, dikutip dari iNews, Jumat (9/2/2024). 

Menurutnya oknum diduga polisi berpakaian preman ini menggunakan 5 mobil dan langsung mengepungnya saat hendak mengisi BBM di SPBU. Korban lalu dipindahkan ke mobil lain dan diinterogasi. 

“Tangan saya diikat lalu dijedotin. Saya dituduh sebagai kawanan perampok dan ditodong pistol, saya tidak tahu apa-apa,” katanya. Setelah menyadari salah tangkap, para oknum tersebut lalu pergi tanpa menyampaikan permintaan maaf atau apa pun karena telah salah tangkap. 

“Sejak kejadian kemarin sampai 2 hari ini kami tidak bisa jualan karena masih syok. Mereka juga tidak mengucapkan maaf, saya gak tahu apa mereka aparat atau bukan,” katanya.  

Subur mengaku sudah mendatangi Polsek Cileungsi untuk meminta klarifikasi namun belum melaporkan ke Propam. Sejauh ini dia belum mendapatkan jawaban siapa pelaku penyergapan tersebut. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com