Tabrakan Kereta Api di India: Korban Tewas Nyaris 900 Orang, Begini Kesaksian Korban Selamat

Korban tewas tabrakan kereta api di India nyaris tembus 900 orang hingga Sabtu 3 Juni ini. Foto: Akun twitter @INCIndia

INDOPOLITIKA.COM – Korban tewas tabrakan kereta api di India terus bertambah. Hingga Sabtu (3/6/2023) ini, korban tewas nyaris menembus 900 orang. Tepatnya mencapai 280 orang.

Kecelakaan kereta paling mematikan di negara tersebut terjadi sekitar 220 kilometer (137 mil) barat daya Kolkata pada Jumat (2/6/2022). Para pejabat mengatakan 1.200 petugas penyelamat bekerja dengan 115 ambulans, 50 bus dan 45 unit kesehatan keliling sepanjang malam di lokasi tabrakan kereta tersebut.

“Sekitar 900 orang terluka dalam kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha,” kata P.K. Jena, pejabat administratif tertinggi negara bagian tersebut dikutip dari Associated Press, Sabtu (3/6/2023).

“Sedikitnya 280 mayat ditemukan dalam semalam hingga Sabtu pagi, Sudhanshu Sarangi,” kata direktur pemadam kebakaran dan departemen darurat Odisha.

Ia mengatakan bahwa lebih dari 800 penumpang yang terluka dibawa ke berbagai rumah sakit dan banyak yang berada dalam kondisi kritis.

Sementara itu, kesaksian Sanjay Mukhia, seorang pekerja harian yang melakukan perjalanan ke Chennai dengan menggunakan kereta Coromandel-Shalimar Express, saat itu sedang pergi ke toilet ketika ia merasakan sebuah goncangan yang sangat besar.

“Semuanya berguncang dan kami dapat merasakan gerbong kereta terguling,” kata Mukhia, yang berasal dari Bihar, mengutip NDTV, Sabtu 3 Juni 2023, sambil menunjukkan luka-lukanya.

Sanjay Mukhia berhasil diselamatkan dari reruntuhan tak lama kemudian.

Menurut salah satu korban selamat lainya, potongan tubuh yang terputus berserakan di atas reruntuhan logam yang robek.

“Saya sedang tidur ketika kereta tergelincir. Sekitar 10-15 orang jatuh menimpa saya. Ketika saya keluar dari gerbong, saya melihat anggota tubuh berserakan di mana-mana, kaki di sini, tangan di sana … wajah seseorang hancur,” katanya.

Mohammad Aqueeb bepergian dalam sebuah kelompok besar yang terdiri dari 26 orang dalam tiga gerbong. Rombongan tersebut sebagian besar terdiri dari para mahasiswa yang sedang menuju ke Kerala.

“Kami berada di dalam gerbong S-4, S-3, S-2. Tiba-tiba kami mendengar suara benturan keras dan gerbong-gerbong itu terbalik. Kami semua selamat,” kata Aqueeb.

Rombongan tersebut dibawa keluar melalui jendela gerbong yang hancur. “Kami beruntung masih hidup. Kami tidak ingin pergi ke mana pun sekarang kecuali pulang ke Bihar,” katanya.

Kementerian Perkeretaapian telah memerintahkan sebuah penyelidikan tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi. Kereta api Coromandel-Shalimar Express dilaporkan tergelincir dan bertabrakan dengan sebuah kereta api barang yang tidak bergerak, yang kemudian beberapa gerbongnya berbalik arah ke jalur berikutnya.

Kereta cepat Yesvantpur-Howrah Superfast yang berada di jalur paralel kemudian menabrak gerbong-gerbong yang tergelincir.

Anubhav Das, seorang penumpang di Coromandel Express mengunggah serangkaian tweet yang menggambarkan kecelakaan tersebut.

“Tiga kereta api terlibat dalam kecelakaan tersebut – Coromandel Express 12841, Yesvantpur-Howrah SF dan sebuah kereta barang. Kesan awal adalah bahwa Coromandel Express tergelincir dan bertabrakan dengan kereta barang (yang diparkir di jalur lingkar di sampingnya),” katanya.

“Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tetapi saya sendiri menyaksikan lebih dari 200-250 orang tewas. Keluarga-keluarga yang hancur, tubuh-tubuh yang tak bernyawa dan pertumpahan darah di atas rel kereta api. Itu adalah pemandangan yang tidak akan pernah saya lupakan. Semoga Tuhan menolong keluarga-keluarga yang ditinggalkan. Turut berduka cita,” tulis Das. [Red]

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *