INDOPOLITIKA – Nama Ratu Tisha Destria kembali mencuat ke permukaan setelah kekalahan Timnas Indonesia dari Arab Saudi dengan skor 2-3 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kekalahan ini memicu gelombang kritik terhadap kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, sekaligus melahirkan desakan warganet agar Ratu Tisha Destria menjadi penggantinya.

Tagar #RatuTishaForKetumPSSI pun menjadi trending di media sosial, mencerminkan harapan publik terhadap sosok yang dinilai punya integritas, pengalaman, dan visi untuk membenahi sepak bola Indonesia.

Meski baru-baru ini dicopot dari jabatan Ketua Komite Teknis dan Pengembangan PSSI (16 September 2025), Ratu Tisha masih memegang posisi strategis sebagai Wakil Ketua Umum II PSSI untuk periode 2023–2027.

Dalam jabatan tersebut, ia terlibat langsung dalam pengembangan arah kompetisi, kerja sama internasional, dan pembangunan infrastruktur sepak bola nasional.

Ratu Tisha Destria lahir pada 30 Desember 1985 dan merupakan tokoh perempuan penting dalam sejarah PSSI. Ia tercatat sebagai perempuan pertama yang menjabat Sekretaris Jenderal PSSI dan Wakil Ketua Umum PSSI.

Latar belakang pendidikannya pun tak main-main—lulusan Matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan jebolan FIFA Master Program dari International Centre for Sports Studies (CIES), sebuah program manajemen olahraga ternama dunia.

Sebelum aktif di sepak bola, Tisha sempat bekerja di perusahaan minyak global Schlumberger dan pernah bertugas di berbagai negara seperti Mesir, AS, Inggris, dan Tiongkok. Ia juga menguasai lima bahasa asing, menjadikannya sosok yang mumpuni dalam diplomasi olahraga.

Tisha mulai menapaki dunia sepak bola profesional pada 2016 sebagai Direktur Kompetisi ISC (Indonesia Soccer Championship). Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat Sekjen PSSI dan bahkan terpilih sebagai Wakil Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) pada 2019.

Setelah sempat mengundurkan diri dari PSSI pada 2020, ia kembali ke federasi sebagai Wakil Ketua Umum II pada tahun 2023.

Dengan rekam jejak yang kuat di bidang manajemen olahraga nasional dan internasional, tak heran banyak publik mendambakan kehadiran Ratu Tisha sebagai sosok yang mampu membawa angin segar bagi reformasi sepak bola Tanah Air.

Meskipun hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Tisha maupun PSSI soal desakan ini, gelombang dukungan publik menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap kompetensinya masih sangat besar. (Nul)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com