INDOPOLITIKA – Seluruh jajaran Pemkot Tangsel memiliki komitmen tinggi dalam memerangi stunting di kota tersebut. Dengan target zero stunting, berbagai program dan langkah nyata juga sudah dijalankan aparat Pemkot Tangsel.

Pemkot Tangsel selalu berkomitmen kuat dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam penurunan stunting. Pemkot Tangsel dikenal memiliki berbagai program inovatif dalam percepatan penurunan stunting.

Salah satunya adalah program Ngider Sehat yang mendekatkan akses layanan kesehatan bagi sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Program ini mendapat apresiasi karena diniBenyamin Davnielai sangat efektif dalam memberikan layanan kesehatan langsung ke masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, penanganan stunting harus dilakukan lintas sektor maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Seperti pelibatan Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Siapkan 35 Program

Untuk menekan angka stunting, Pemkot melalui Dinas Kesehatan Kota Tangsel, belum lama ini meluncurkan 35 program terintegrasi untuk mempercepat penurunan kasus gizi kronis yang menjangkau seluruh kelompok usia rentan, mulai dari ibu hamil hingga remaja putri.

“Penanganan stunting tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan, tetapi perlu pendekatan lintas sektor dan edukasi berkelanjutan dengan berbagai program yang sudah kita jalankan saat ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, dalam keterangannya dikutip, Sabtu (14/6/2025).

Dr. Allin menjelaskan, berbagai faktor risiko seperti kurangnya energi kronis pada ibu hamil, anemia, pola makan tidak seimbang, paparan asap rokok, urbanisasi penduduk dan pemahaman yang rendah terhadap penyebab stunting.

Oleh karena itu, Pemkot Tangsel menggerakkan 35 program terpadu, termasuk kunjungan rumah oleh Tim Ngider Sehat, pembentukan Pos Gizi di tiap kelurahan, hingga pelatihan menyusui dan pemantauan tumbuh kembang balita untuk tenaga kesehatan, guru, dan kader.

Di kalangan remaja, Dinkes Tangsel membentuk Kader DoReMiFaSoLaSiDo, yakni Duta Remaja Anti Anemia, untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat dan konsumsi tablet tambah darah satu kali seminggu di sekolah-sekolah.

Langkah lain seperti Pekan Ibu Hamil Sehat di pusat perbelanjaan, webinar gizi, hingga pembangunan jamban sehat bekerja sama dengan CSR juga menjadi bagian dari strategi menyentuh masyarakat secara langsung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar.

Kordinasi Lintas OPD

Lebih jauh, dr Allin menegaskan, untuk memastikan semua program berjalan efektif, Dinkes Tangsel juga berkoordinasi dengan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Tidak hanya itu, bekerjasama pula dengan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta), Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terkait konvergensi percepatan penurunan stunting.

“Satu keluarga saja terselamatkan dari stunting, itu artinya satu masa depan telah dijaga, dan kami ingin menjangkau sebanyak mungkin,” tandasnya.

Masifkan Gemar Makan Ikan

Di sisi lain, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mendorong agar masyarakatnya gemar mengonsumsi ikan. Hal ini dilakukan untuk menekan angka stunting.

“Gerakan yang sudah berjalan sudah sangat lama. Intinya untuk keseimbangan ekonomi, untuk menjaga inflasi, untuk menjaga konsumsi di tengah masyarakat,” ujar Benyamin, dalam salah satu kesempatan.

Benyamin menilai ikan memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk manusia. Khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak.

“Targetnya saya harap konsumsi ikan di Tangsel bisa bertambah. Indeksnya satu orang biasanya cuma setengah kilo itu nanti bisa naik. Untuk berbagai jenis ikan dan berbagai macam olahan dari ikan itu sendiri. Nanti konsumsinya kita harapkan bisa naik,” ujarnya. (Adv)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com