Indopolitika.comPengamat politik Pusat Kajian Islam dan  Pancasila Yudha Firmansyah menyatakan, koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebenarnya cenderung dipaksakan. Pasalnya, ideologi kedua partai tersebut pada banyak hal saling bertolak belakang.

“Jangan sampai ketika Prabowo misalnya nanti terpilih, PKS sebagai parpol pengusung justru jadi penentang utamanya,” kata Yudha ketika dihubungi di Jakarta , Senin (19/5).

Ia menjelaskan, salah satu platform yang diprediksi bakal ditolak PKS adalah soal Keluarga Berencana (KB). Dalam manifestasi politik Gerindra dinyatakan, partai ini akan mengembangkan kembali program KB untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Caranya tentu saja dengan membatasi jumlah anak.

“PKS pasti keberatan. Itu sudah mereka nyatakan pula ketika di sejumlah rapat dengan BKKBN pada 2011. Mereka menolak adanya pembatasan anak,” tegasnya.

Pengamat menyarankan masyarakat jangan cepat terlena dengan platform politik yang ditawarkan Prabowo Subianto. Pasalnya, platform tersebut belum tentu didukung oleh partai-partai pengusung.

Oleh karena itu, kata Yudha, jika koalisi Gerindra-PKS ingin dinilai untuk kepentingan rakyat, harusnya Prabowo meminta PKS merevisi pandangannya terlebih dahulu. Kalau tidak, Prabowo dan PKS sama saja sedang membohongi masyarakat. “Harus ada pernyataan yang tegas, bukan kalimat bersayap,” katanya lagi.

Ia juga menyarankan agar masyarakat jangan cepat terlena dengan platform politik yang ditawarkan Prabowo Subianto. Sebab menurutnya, platform tersebut belum tentu didukung oleh partai-partai pengusung.

“Publik sedang menunggu ketegasan Prabowo terhadap PKS atau PKS terhadap Gerindra. Kalau tetap begitu, ya berarti oportunis. Koalisi dagang sapi berarti,” tukasnya.

Sebagai informasi, beberapa elit PKS diketahui punya anak lebih dari tiga. Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan, misalnya, diketahui memiliki 12 anak dari istri pertama saja. Dari tiga istri, jumlahnya mencapai 20 anak. Presiden PKS saat ini, Anis Matta, diketahui memiliki 7 anak dari istri pertamanya. (Ind/mhl)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com