INDOPOLITIKA.COM – Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, menunjuk Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM/Bersatu), Muhyiddin Yassin, sebagai perdana menteri baru negara itu pada Sabtu (29/2/2020) dan akan segera dilantik pada Ahad pagi (1/3/2020).
Anggota Parlemen (MP) Pagoh berusia 72 tahun itu lahir di Pagoh pada 15 Mei 1957. Ayahnya adalah warga negara Malaysia keturunan Bugis dan ibunya warga negara Malaysia keturunan Jawa. Dia memiliki gelar sarjana di studi ekonomi dan Melayu dari Universiti Malaya.
Dia pernah tergabung dengan UMNO pada 1978 sebelum pindah ke Parti Pribumi Bersatu Malaysia pada 2016 dan kemudian memimpin partai tersebut.
Muhyiddin pernah menjabat sebagai Menteri Besar Johor 10 tahun terakhir, sebelum menjadi menteri di pemerintahan Barisan Nasional.
Dia pernah menjabat menteri di Kementerian Perdagangan Domestik dan Konsumerisme, Agrikultur dan Industri berbasis-Agro, dan Perdagangan dan Industri Internasional.
Muhyiddin adalah mantan wakil perdana menteri di era Tun Abdullah Ahmad Badawi dan Datuk Seri Najib Razak. Muhyiddin dipecat Najib karena sering mempertanyakan megaskandal 1Malaysia Development Bhd (1MDB) yang akhirnya menjatuhkan Najib.
Nama Muhyiddin muncul sebagai kandidat PM alternatif di tengah-tengah perebutan kekuasaan Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim.
Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menilai Muhyiddin sebagai sosok yang diterima oleh mayoritas anggota parlemen sehingga ditunjuk sebagai PM menggantikan Mahathir yang mengundurkan diri 24 Februari lalu.
Raja Abdullah memutuskan untuk menunjuk perdana menteri baru secepatnya dengan mengatakan bahwa hal ini tidak bisa ditunda demi kemaslahatan rakyat dan bangsa.
Raja Abdullah sebelumnya memanggil seluruh anggota Dewan Rakyat untuk mencari calon perdana menteri yang meraih dukungan mayoritas. Diantara yang mendukung Muhyiddin dalam parlemen Malaysia, diantaranya adalah pemimpin PAS Abdul Hadi Awang, Ahmad Zahid Hamidi mewakili UMNO dan mantan wakil presiden PKR Mohamed Azmin Ali. [rif]
Tinggalkan Balasan