Terus Merugi, 4.000 Karyawan Elextroluc Terancam PHK

Ilustrasi/Net

INDOPOLITIKA.COM – Produsen peralatan rumah tangga Swedia Electrolux akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya.

Dilansir dari AFP, Jumat (28/10), Kepala Eksekutif Electrolux Jonas Samuelson mengatakan PHK dilakukan karena kerugian yang dialami perusahaan pada kuartal III tahun ini. Keuangan perusahaan berdarah imbas dari terganggunya rantai pasok dan kondisi pasar yang kian lemah.

Electrolux mencatat kerugian bersih mencapai 605 juta krona Swedia atau setara Rp855,54 miliar (asumsi kurs Rp 1,414 per krona) pada kuartal III 2022. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencatatkan laba bersih hingga 1,1 miliar krona atau setara Rp1,55 triliun.

Melihat hal itu, perusahaan pun mengumumkan akan memotong biaya produksi.

“Sebagian besar penghematan biaya yang ditargetkan akan direalisasikan di area bisnis Amerika Utara. Sebanyak 3.500-4.000 pekerja akan terpengaruh oleh program tersebut,” ungkap Samuelson.

Perusahaan melaporkan bisnisnya di Amerika Utara merugi hingga 1,2 miliar krona atau setara Rp1,69 triliun. Kerugian terjadi karena wilayah tersebut sangat terdampak oleh ketidakpastian rantai pasok yang berimbas pada kenaikan biaya hidup.

“Pada kuartal ketiga, lingkungan pasar yang lebih lemah dalam kombinasi dengan ketidakseimbangan rantai pasokan menghasilkan volume yang jauh lebih rendah dan inefisiensi operasional yang menyebabkan pendapatan impas, tidak termasuk biaya satu kali untuk keluar dari pasar Rusia,” kata Samuelson.

Keputusan Electrolux untuk melakukan PHK ini juga dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar lainnya.

Tercatat, Philips bakal melakukan PHK pada 4.000 pekerjaan buntut penarikan ventilator dan peralatan medisnya dari pasaran.

Kemudian, Microsoft Corp (MSFT.O) yang melakukan PHK pada sekitar 1.000 orang karyawan. PHK ini seiring dengan upaya penyesuaian struktur perusahaan.

Perusahaan kantor pos di Inggris Royal Mail pun mewanti-wanti akan memangkas 5.000 sampai 6.000 orang karyawan pada Agustus tahun depan imbas perselisihan dengan serikat pekerja.(red)

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *