Puluhan orang mengantre di sebuah TPS di Rawalpindi, Pakistan, 25 Juli 2018. (Foto: AFP/FAROOQ NAEEM)

Islamabad: Serangan bom bunuh diri terjadi di Pakistan, tepatnya di sebuah tempat pemungutan suara di Kota Quetta, Balochistan, Rabu 25 Juli 2018, yang menewaskan sedikitnya 30 orang.

Duta Besar RI untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dari serangan bom tersebut.

"Sejauh ini belum ada. Mudah-mudahan selanjutnya demikian, kami terus berdoa," ujar Iwan kepada Medcom.id, Rabu 25 Juli 2018.

Iwan menuturkan, pihaknya terus mengimbau WNI di Pakistan tetap waspada dan berhati-hati, dan sebisa mungkin menghindari kerumunan.

Sebanyak 930 WNI berada di Pakistan, dengan rincian 400 tinggal di wilayah Punjab, sementara sisanya tersebar di beberapa daerah.

"KBRI selalu berkoordinasi dengan KJRI Karachi untuk memantau situasi keamanan, dan utamanya keselamatan WNI dalam situasi politik dan keamanan yang memanas ini," imbuhnya.

Ledakan di Pakistan terjadi kala warga tengah memberikan suaranya di TPS. Saksi mata mengatakan pelaku berniat masuk ke salah satu TPS di Kota Quetta, namun dia dihadang petugas.

"Begitu polisi menghadang, pria itu meledakkan diri," tukas seorang saksi mata.

Sementara itu, beberapa laporan mengatakan pelaku menargetkan konvoi kendaraan Wakil Inspektur Jenderal Polisi Balochistan Abdul Razzaq Cheema. Lima polisi tewas dalam insiden tersebut, sementara Cheema berhasil diselamatkan.

Kelompok Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan mematikan tersebut. Namun, bukan hanya di Quetta saja insiden berdarah terjadi.

Baca: ISIS Klaim Serangan Bom Dekat TPS di Pakistan

Di TPS daerah Nawan Kali, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, telah terjadi baku tembak antara kadera Partai Pakistan Tehreek-I Insaf (PTI) dengan Awami National Party (ANP). Insiden ini mengakibatkan seorang pendukung PTI tewas dan dua lainnya terluka.

Sementara di Provinsi Sindh telah terjadi aksi penembakan oleh orang tak dikenal di TPS Mirpur. Seorang warga tewas akibat insiden tersebut. Selain itu, proses pemilihan di sana dihentikan sementara.

Pemilihan umum di Pakistan tengah terjadi. Kandidatnya adalah kubu Perdana Menteri petahana Nawaz Sharif dengan pemain kriket Pakistan, Imran Khan dari Tehreek-I Insaf.

Dari kubu Nawaz, yaitu ada Shabhaz Sharif, yang telah lama menjadi putra mahkota Partai PML-N dan disebut sebagai penerus Nawaz. Ia adalah pesaing terbesar Imran.

Satu pesaing lagi adalah Bilawal Bhutto Zardari yang merupakan putra mantan PM Benazir Bhutto. Bilawal maju mewakili Partai Rakyat Pakistan (PPP).

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com