INDOPOLITIKA – TikTok secara resmi mengumumkan akan melakukan investasi sebesar USD 8,8 miliar untuk membangun pusat data di Thailand dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Komitmen investasi ini diumumkan oleh Vice President of Public Policy TikTok, Helena Lersch, dalam sebuah acara di Bangkok pada 28 Februari 2025.
Pusat data ini akan dibangun di Thailand, yang menandakan kekalahan Indonesia dalam menarik investor asing yang tertarik pada kawasan Asia Tenggara.
TikTok mengungkapkan bahwa pusat data ini akan mendukung sekitar 50 juta pengguna aplikasi media sosial tersebut di Thailand.
Kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan teknologi global ini kini membawa hasil yang positif bagi Thailand. Sebelumnya, pada bulan Januari, rencana investasi TikTok di Thailand hanya sebesar USD 3,8 miliar.
Artinya, Thailand kini mendapatkan dua kali lipat dari jumlah yang direncanakan semula. ByteDance, perusahaan induk TikTok, juga mengonfirmasi kepada DCD bahwa jumlah USD 8,8 miliar sudah termasuk investasi USD 3,8 miliar yang diumumkan sebelumnya.
Sementara itu, di Indonesia, permasalahan terkait premanisme dan organisasi masyarakat (ormas) yang terus-menerus meminta ‘jatah’ kepada investor atau perusahaan yang mendirikan usaha masih menjadi polemik.(Hny)
Tinggalkan Balasan