DI Perjuangan hingga kini belum mengumumkan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada pemilu 2014. Partai berlambang banteng itu beralasan masih menunggu hasil resmi perolehan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan nama-nama pendamping Jokowi mulai mengerucut.

“Nama calon Wapres Pak Jokowi sudah mengerucut dua nama,” kata Tjahjo ketika dikonfirmasi, Rabu (23/4/2014).

Tjahjo enggan mengungkap kedua nama yang kini dipertimbangkan PDI Perjuangan.

“Ibu Mega dan Pak Jokowi yang paham. Yang jelas harus bisa kerjasama selama 5 tahun dengan Pak Joko Widodo sebagai capres. Saya tidak pada posisi menyebut nama,” kata Anggota Komisi I DPR itu.

Tjahjo mengatakan pendamping Jokowi harus memahami bahwa pihaknya melakukan kerjasama dengan partai politik secara terbatas. “Karena salah satu mandat kepada Pak Jokowi sebagai capres PDI Perjuangan adalah untuk menegakkan pilar daulat politik Trisakti,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan daulat Politik Trisakti hanya akan dicapai kalau kalau dibentuk kepemimpinan nasional yang kuat didukung program kerja pro rakyat.

Tjahjo mengatakan pemimpin yang kuat akan memiliki karakter setia pd idiologi partai yaitu Pancasila 1 Juni, berkomitmen menegakkan NKRI dan UUD45 serta kemajemukan bangsa.

Ia melanjutkan pemimpin yang kuat akan mampu memegang teguh perintah perjuangan menerapkan trisakti dalam setiap pengambilan keputusan politik pembangunan nasional. Kepemimpinan yang kuat juga didukung kerjasama politik di parlemen khususnya kebijakan politik anggaran dan politik legislasi guna mendukung program pro rakyat.

“Ini yang ditawarkan dalam lobi-lobi dengan pimpinan partai politik yang pada prinsipnya dapat dipahami. Ini pemahaman yang harus sama antara capres dan cawapres,” katanya. (trb/in/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com