INDOPOLITIKA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian meninggalnya seorang warga saat mengantre untuk membeli tabung gas elpiji 3 kilogram.

Bahlil menjelaskan bahwa penertiban ini dilakukan untuk memperbaiki distribusi gas yang lebih teratur.

“Kami pemerintah memohon maaf jika kejadian ini terjadi, karena langkah ini diambil demi penataan yang lebih baik,” ungkap Bahlil Lahadalia usai memantau langsung di pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (4/2/2025).

Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa penataan pembelian elpiji 3 kilogram bertujuan untuk memastikan subsidi gas sampai ke tangan masyarakat yang berhak.

“Kami ingin agar rakyat bisa mendapatkan elpiji dengan mudah dan lancar,” kata Bahlil.

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga (IRT) dilaporkan meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah mengantre lama untuk membeli gas lpg 3 Kg di Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Menurut unggahan akun Instagram @viralciledug, ibu tersebut meninggal setelah menunggu berjam-jam sejak pagi pada Senin, 3 Februari 2025. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa korban sempat merasa kelelahan setelah berkeliling mencari gas melon yang tidak juga didapatkan, dan akhirnya antre di agen selama berjam-jam.

Sebelum meninggal, korban ditemukan duduk di rumahnya, kelelahan setelah seharian mencari gas. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksa, namun dinyatakan sudah meninggal.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com