INDOPOLITIKA.COM – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Kamis (7/10) kemarin, merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik.

Salah satu hasil yang mengejutkan, elektabilitas partai politik di luar pemerintahan seperti Demokrat dan PKS meningkat. Sementara partai politik utama pendukung pemerintah seperti PDIP dan Gerindra justru kian merosot.

PDIP dan Gerindra meskipun masih di atas, namun konsisten turun. PDIP turun terbesar yaitu -3,8 persen dari 25,9 persen (Maret 2021) menjadi 22,1 persen (September 2021). Begitu pula Gerindra yang turun 1 persen menjadi 9,9 persen.

Sedangkan Partai Demokrat naik dua persen dalam waktu empat bulan. Dari 6,6 persen (Mei 2021) menjadi 8,6 persen (September 2021). Demikian pula dengan PKS yang naik 1,4 persen menjadi 6 persen.

Tidak hanya partainya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi satu-satunya ketum partai yang tren elektabilitasnya naik.

Dalam simulasi tertutup 15 nama, tren elektabilitas AHY naik 0,3 persen dari 4,2 persen (Maret 2021) menjadi 4,5 persen (September 2021).

Sedangkan tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cenderung melemah dari 19,5% (Maret 2020) menjadi 18,1% (September 2021).

Hasil miris diraih elit PDIP dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang cuma meraih 1,4 persen. Tapi yang lebih tragis lagi Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto karena cuma dapat 0,5 persen.

Menanggapi hasil survei tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman mengaku kian optimis menghadapi Pilpres 2024. Pasalnya, elektabilitas partai dan ketumnya terus mengalami peningkatan.

“Dari 9 parpol yang punya kursi di DPR, hanya AHY ketua umum parpol yang punya potensi memimpin bangsa ini ke depan,” kata Benny saat menghadiri rilis survei SMRC, Kamis (7/10/2021).

Menurut Benny, tokoh-tokoh lain yang memperoleh elektabilitas tinggi adalah para pejabat publik. AHY satu-satunya tokoh non pejabat publik yang masuk dalam papan 15 besar elektabilitas, pada urutan keenam.

“Masuk akal jika tingkat tahu masyarakat terhadap para pejabat publik ini cukup tinggi. Berbeda dengan AHY yang hanya jadi ketua umum, namun berhasil mencapai popularitas hingga 67 persen,” ujarnya.

“Ini sinyal kalau Mas AHY bisa do something, melakukan sesuatu yang lebih agresif bagi kepentingan masyarakat umum, peluang itu sangat terbuka,” imbuh Benny.[fed]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com