INDOPOLITIKA – PT Karya Tetangga Tuku, pemegang merek Toko Kopi Tuku (TUKU), mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu enam tahun dengan menabung untuk bisa berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam bidang hak penamaan (naming rights).

CEO & Founder TUKU, Andanu Prasetyo, mengungkapkan, “Rasanya tabungan pendapatan enam tahun sudah lebih dari cukup buat kami yang akhirnya pada saat kemarin kita coba eksplorasi, ternyata Alhamdulillah kesempatan itu bisa terwujud,” seperti yang dilansir media, Senin (3/2/2025).

Kemitraan antara PT MRT Jakarta dan PT Karya Tetangga Tuku diumumkan melalui penamaan Stasiun Cipete Raya sebagai TUKU. Andanu mengatakan, impian untuk bekerja sama dengan MRT Jakarta sudah ada sejak toko kopi ini masih kecil dan bahkan sebelum MRT diresmikan.

“Karena kita memiliki imajinasi bagaimana kita punya sebuah toko kopi di tempat yang terintegrasi dan yang kita suka lihat di luar negeri ini,” ujarnya.

Kini, dengan lebih dari 50 gerai setelah 10 tahun berdiri, TUKU berharap kolaborasi ini bisa memperluas jangkauan bisnisnya ke pasar global.

Andanu menambahkan, “Kami di Tuku tidak melakukan promosi atau pemasaran (marketing) yang gencar. Ini adalah marketing terbesar kami yang mana kami harus nabung enam tahun tersebut.”

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda), Farchad Mahfud, menyatakan bahwa mereka ingin terus menghadirkan lebih banyak pelayanan publik di stasiun untuk menjangkau berbagai kalangan, terutama anak muda.

“Ke depannya, pembicaraan untuk terkoneksi dan sebagainya itu akan diadakan demi membudayakan gaya hidup sehat, gaya hidup jalan kaki, dan menggunakan transportasi publik demi mengurangi kemacetan di Jakarta,” ujar Farchad.

Selain itu, MRT Jakarta juga tengah mempertimbangkan program kawasan berbasis transit (Transit Oriented Development/TOD) di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com